Mohon tunggu...
Soy Dexque
Soy Dexque Mohon Tunggu... Nelayan - Tukang sapu

Ketika Bunga tidak bersemi, alam yang harus kau perbaiki, bukan bunganya.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mikhail Tal, Sang Penyihir Catur

6 September 2019   20:14 Diperbarui: 6 September 2019   20:59 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mikhail Nekhemievich Tal (9 November 1936 -- 28 Juni, 1992) adalah juara dunia kedelapan yang berasal dari Latvia. Orang-orang menjulukinya sebagai sang penyihir.

Tal dilahirkan di Riga dalam sebuah keluarga Yahudi. Dia belajar membaca pada usia tiga tahun dan pada usia 15 tahun diizinkan untuk memasuki universitas. 

Dia belajar catur pada usia 8 tahun ketika menonton ayahnya bermain. Sesudah itu dia bergabung dengan klub catur  Riga Palace of Young Pioneers. Semula permainannya biasa saja namun dia bekerja keras mengembangkan kemampuannya. 

Pada tahun 1949 Alexander Koblents menjadi mentornya. Setelah itu permainan Tal berkembang pesat. Pada tahun 1951 dia lolos kualifikasi kejuaraan nasional Latvia. Pada tahun 1953 dia menjadi juara Latvia dan mendapatkan gelar Kandidat Master.

Dia menjadi Master pada tahun 1954 setelah mengalahkan Vladimir Saigin di pertandingan kualifikasi. Di tahun yang sama dia juga membukukan kemenangan pertamanya atas seorang grandmaster  setelah mengalahkan Yuri Averbakh.

Sampai hari ini Tal masih dianggap sebagai pemain tactical paling jenius yang pernah dilahirkan. Sebagai pecatur bertipe intuitive, dia memiliki naluri alami dalam menyerang -- Sebuah kekuatan  yang menjadi faktor penting dalam kemenangannya atas Mikhail Botvinnik pada tahun 1960 di usia 24 tahun.

Tal memperkenalkan pendekatan intuitive dalam dunia catur di era dimana mayoritas grandmaster menggunakan pendekatan ilmiah sebagai dasar kalkulasi dan analisa mereka. Gaya permainannya ini tentu saja mendapat kritikan tajam dari para grandmaster, salah satunya adalah Vassily Smyslov, yang menyebut permainanya tidak lebih dari sebuah trik.

Tal sangat suka mengambil resiko. Dia sering melakukan pengorbanan hanya berdasarkan intuisi. Karena permainannya yang penuh imajinasi dan di luar textbook membuat langkah-langkahnya sulit ditebak.  

Meski setelah melakukan penelitian mendalam dan menemukan ternyata banyak dari pengorbanannya keliru, namun di atas papan masalah yang diciptakannya tidak mudah untuk diselesaikan. Dan ini membuat banyak orang  kagum dengannya. Tal selalu menjadi favorit penonton.

Dominasinya atas Bobby Fischer di awal-awal karir sang dewa membuat bintangnya bersinar terang. Namun Botvinnik yang dikalahkan setahun sebelumnya kembali lagi dan memaksa Tal kehilangan gelarnya. Kekalahan Tal dari Botvinnik dalam pertandingan rematch mereka  di tahun 1961 tersebut, menurut beberapa pihak lebih disebabkan oleh kondisi Tal yang sedang sakit namun tetap memaksakan diri untuk bertanding. Beberapa yang lain bahkan menyesali Botvinnik karena menolak menunda pertandingan tersebut.

Karir cemerlang Tal memang sering terganggu oleh masalah kesehatan  yang sudah menghantuinya sejak masa kanak-kanak. Hal ini juga diperparah oleh gaya hidupnya yang suka mabuk-mabukan, merokok dan pesta pora.

Di akhir-akhir hidupnya, saat sedang dirawat di rumah sakit pada 28 mei 1992, Tal melarikan diri untuk mengikuti turnamen Blitz. Dia mengalahkan Garry Kasparov ketika itu. Namun sebulan kemudian sang penyihir menghembuskan nafas terakhirnya.

Ketika bunga tidak bersemi, alam yang harus kau perbaiki, bukan bunganya.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun