Mohon tunggu...
Catra Samoedro
Catra Samoedro Mohon Tunggu... Penulis - Content Strategist

Seorang Pemimpi Yang Suka Berbagi Cerita

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Keadilan Di Negeri Ini, Memang Beneran Ada?

30 November 2023   12:55 Diperbarui: 30 November 2023   12:55 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau punya uang banyak, jangankan pulau pribadi atau pesawat jet, hukum saja bisa dibeli dengan leluasa"

Bicara tentang hidup, kadang nih memang kehidupan sangatlah lucu. Saking lucunya mau ngetawain aja sudah males. Negeri tercinta ini, yang sering orang sebut dengan "Negeri Konoha" atau "Negeri Wakanda" adalah gudangnya lawak. Bahkan, hal yang mestinya ada di ranah serius pun, dijadiikan bahan komedi.

Ya, keadilan. Itu adalah salah satu elemen dalam segala aspek di dunia ini, yang sering banget diributin orang. Bukan, bukan karena konsepnya nggak bener (Hmm... ada sih beberapa yang zonk!) tapi karena sering dijadikan lahan uji coba oleh orang-orang berkuasa. Kalau kita rakyat jelata, bisa apa sih? Jangan berharap lebih untuk hak-haknya dipenuhi, selama nggak ada uang pelicinnya.

Apa iya keadilan di negeri kita ini benar-benar nggak ada?

Ya nggak juga sih. Hanya biasanya keadilan seolah memihak pada pihak tertentu saja. Masih ingat kasus "Mister Mullet" yang terjadi sekitar tahun 2022 lalu? Yang sidangnya berjilid-jilid ngalahin sinetron Cinta Fitri? Nah itu. Salah satu contoh bahwa hal paling krusial di muka bumi ini aja bisa dibarter dengan... Negoisasi bawah meja.

Bukan suudzon atau apa ya. Coba deh di nalar dengan akal sehat. Bagaimana bisa nyawa seseorang dibayar dengan "Diskon Hukuman"? Nggak Cuma itu, belom lagi kasus Si Bocah Rubicon. Yang jelas-jelas bikin orang jadi (Maaf) cacat atau keterbatasan mental. Yang dimana, dulunya si korban ya normal saja gitu. Gara-gara Si Rubicon, habislah sudah masa depannya.

Belum lagi kasus-kasus nyebelin kayak korupsi. Hah! Mending lupakan saja para Koruptor itu akan dihukum seadil-adilnya. Bukan rahasia umum kan, kalau sel penjara koruptor itu mewahnya minta ampun. Belum lagi ada yang ketahuan jalan-jalan disela masa tahanan. Kita, rakyat jelata ini hanya bisa tutup mata-tutup telinga saja. Habis, mau gimana?

Susah sih ya, kalau segala sesuatunya itu harus disajikan bersama uang dan kekuasaan. Kayak, apa-apa bisa dibeli gitu loh. Apalagi ditunjang dengan opini media mainstream yang lagi-lagi, bukan rahasia umum juga kalo mereka sudah dibungkam oleh dia-dia lagi. Miris, tapi ya begitulah adanya. Mereka mungkin masih beranggapan kalau masyarakat bisa di bodoh-bodohi. Bisa manut saja dengan apa yang mereka suguhkan. Tapi mereka lupa kalau sekarang ini, informasi bisa didapat dengan gamblang di platform manapun. Lucu sekali ya!

Terus Gimana Dong?

Dengan narasi-narasi dan fenomena hukum di Negeri kita ini, ada baiknya kalau kita mulai untuk memberhentikan budaya itu. Nggak gampang memang, tapi bisa dimulai dari hal kecil dulu. Misal, biasakan untuk jangan korupsi waktu seperti datang kekantor jam11 siang, padahal aturannya jam9 sudah mulai kerja. Atau biasa ngambil gratifikasi dari vendor dll. Biar gimanapun juga, hal-hal yang biasa kita sepelekan sehari-hari, adalah bentuk kecil dari hal besar yang oknum-oknum itu lakukan loh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun