Mohon tunggu...
Rijal Fahmi Mohamadi
Rijal Fahmi Mohamadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Traveler | Travel Blogger at catperku.com | Penulis Buku The Traveler Notes : BALI, THE ISLAND OF BEAUTY

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Reklamasi, Mengubah Batuan Menjadi Hutan!

31 Januari 2015   00:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:04 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya tidak cukup kalau saya hanya melihat proses reklamasi tahap awal saja. Karena itu saya juga diajak untuk melihat area yang sudah siap ditanami. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya kalau beberapa bibit yang akan ditanam adalah berasal dari vegetasi sekitar. Tanaman mahoni adalah salah satu jenis tanaman yang akan ditanam. Sementara tanaman bernilai tinggi seperti pohon jati malah tidak ditanam, karena ditakutkan akan mendorong penebangan liar setelah nanti tumbuh menjadi besar.

"Eh, tapi kenapa enggak ditanami buah - buahan seperti Durian pak? kan enak itu, nggak bakal ditebang, tetapi masih bisa dimanfaatkan?" Iseng saya bertanya dengan harapan nantinya saya bisa kembali kesini untuk berburu durian yang sudah masak. Sayangnya, sebelum mendapat jawaban, waktu sudah hampir habis. Saya harus kembali ke departemen Enviro untuk makan siang, lalu melanjutkan untuk melihat mangrove yang sudah ditanam di pesisir pantai, sambil melihat cantiknya pantai - pantai di Sumbawa. Ada yang mau ikut?

[caption id="attachment_348718" align="aligncenter" width="512" caption="Bagian paling bawah adalah hasil reklamasi, sudah terlihat seperti hutan alami."]

14226143841013555054
14226143841013555054
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun