Mohon tunggu...
Cathy Budiman
Cathy Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kristen Petra

Halo semua perkenalkan saya Cathy seorang mahasiswa jurusan Desian interior

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bagaimana Melibatkan Indra Manusia untuk Menciptakan Desain yang "Meaningfull"

20 November 2022   12:30 Diperbarui: 27 November 2022   23:31 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Indra Penciuman

dsc5705-v2-resize-63838f4235578d693a01e982.jpg
dsc5705-v2-resize-63838f4235578d693a01e982.jpg

Indra pemciuman diimplementasikan melalui bau dan rasa. Pada ruangan ini di terapkan melalui penempatan tanaman khusus yang mengeluarkan aroma alami, karakteristik makan , dan peluncuran kopi

5. Indra Perasaan

dsc5975-v2-resize-63838f844addee0ae75a90d2.jpg
dsc5975-v2-resize-63838f844addee0ae75a90d2.jpg

Rasa keseimbangan melalui perencanaan ruang yang tenang untuk inspirasi. Bentuk geometris industri untuk panel dinding interior, lantai, furnitur, dan karya seni untuk konsistensi keseluruhan.

dsc6090-1-resize-63838f984addee0ae75a90d4.jpg
dsc6090-1-resize-63838f984addee0ae75a90d4.jpg
Sebuah esai pengantar menjelaskan fenomena ini. “Orang-orang merasakan objek dan ruang dengan suara dan sentuhan serta dengan penglihatan. Orang mengalami suara dengan merasakan getaran dan melihat gerakan serta mendengar dengan telinga.” Semakin banyak indera yang kita gunakan, semakin kuat kita terikat pada momen, objek, ruang. Sehingga, desain berkembang untuk memasukkan pengalaman indrawi ke tempat kita tinggal dan bekerja. (Hewitt, 2018)

            Aspek fisik suatu ruang tidak hanya mendorong bagaimana kita bergerak tetapi juga menciptakan suasana hati, atau energi, yang dirasakan oleh otak kita baik secara sadar maupun tidak sadar. Untuk menciptakan pengalaman yang bermakna bagi orang-orang di suatu ruang, Anda harus merancang dengan melibatkan pikiran, tubuh, dan lingkungan yang dirancang sehingga menghasilkan pengalaman sensory yang baik.

            Jadi, ketika Anda memilih bahan untuk sebuah proyek, mungkin pertimbangkanlah beberapa hal. Apakah material ini akan merangsang banyak indra saat berada di ruang tersebut. Kemudian memperhatikan respon yang akan muncul dari pengguna. Pastikan Anda tahu betul cara kerja material yang dipilih, seperti apa interaksinya dengan element alam (cahaya, udara, suara, suhu) di ruangan, dan yang terakhir bagaimana kontribusinya terhadap pengalaman fisik dan emosional pengguna.

            Pemahaman kita tentang lingkungan binaan dan dampaknya terhadap sistem saraf berkembang dengan kecepatan yang revolusioner. Jadi, gunakan pemahaman Anda tentang pengalaman sensorik sebagai alat fungsional untuk memengaruhi cara orang memandang ruang. Tingkatkan pendekatan desain Anda seperti pembahasan contoh desain di atas untuk menciptakan ruang dan pilih bahan dengan mempertimbangkan pengalaman manusia. Ini akan membuat desain Anda tidak hanya lebih indah tetapi juga lebih "masuk akal".

In the end, “ Design to communicate, not just decorate.” - Tony Stanton

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun