Mohon tunggu...
Cathleen LivelyLawadihardja
Cathleen LivelyLawadihardja Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

suka tidur

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Masalah Tunawisma di Lapangan Banteng

29 Agustus 2024   10:48 Diperbarui: 29 Agustus 2024   10:48 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Penulis - Seorang Tunawisma sedang Beristirahat di Area Lapangan Banteng

Ketidakpedulian masyarakat

Berdasarkan observasi penulis, masyarakat cenderung tidak peduli terhadap tunawisma yang tersebar di sekitar Lapangan Banteng. Walaupun tidak sedikit orang yang merasa terganggu akan keberadaan mereka, tidak terlihat satupun masyarakat yang berusaha untuk memperbaiki situasi, membiarkan para tunawisma bersinggah di area Lapangan Banteng. Masyarakat cenderung lebih fokus pada dampak langsung yang mengganggu kenyamanan mereka, tanpa mempertimbangkan bahwa tunawisma adalah hasil dari masalah yang luas dan memerlukan solusi yang dalam dan berkelanjutan. Dari permasalahan ini, tercermin kurangnya empati, solidaritas sosial dan pemahaman terhadap akar penyebab kenaikan angka tunawisma. 

Kegagalan kebijakan publik 

Isu ini juga membuktikan bahwa pemerintah yang seharusnya membuat kebijakan publik gagal untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat.  Kebijakan publik yang ada seharusnya bisa menyediakan perumahan yang terjangkau dan layanan sosial yang memadai. Hal ini cenderung terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah sekitar dan banyaknya korupsi yang terjadi di pemerintahan Indonesia. Korupsi dana yang seharusnya digunakan untuk mensejahterakan rakyat membuat rakyat menderita di bawah kemakmuran para tikus birokrasi.

Akibat

Selain membuat banyak orang merasa terganggu dan tidak nyaman saat beraktivitas, peningkatan jumlah tunawisma di Lapangan Banteng memiliki dampak signifikan pada kualitas hidup individu dan fungsi ruang publik. Para tunawisma membuat banyak orang merasa terganggu saat beraktivitas di area Lapangan Banteng. Masyarakat kesulitan untuk lewat dan bahkan ada beberapa yang pengunjung yang menjadi korban catcalling. Hal ini mencerminkan adanya krisis sosial yang dalam dan ketidakmampuan pemerintah untuk menyediakan perumahan yang layak dan memadai.

Isu ini juga memperburuk stigma dan diskriminasi terhadap individu yang memiliki gangguan mental, memperburuk isolasi sosial yang mereka hadapi. Kegagalan kebijakan publik dalam mengatasi masalah tunawisma menunjukkan bahwa diperlukan solusi perumahaan yang efektif dan dukungan sosial yang terintegrasi. Hal ini mencerminkan krisis sosial yang mendalam, dengan ketidakmampuan sistem untuk menyediakan perumahan yang layak dan memadai. Tanpa adanya upaya nyata untuk memahami dan mengatasi masalah ini, tunawisma akan terus menjadi tantangan besar yang mengancam stabilitas sosial dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Solusi

Penting bagi kita untuk menerapkan solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini. Perlu adanya usaha dari pihak masyarakat, komunitas, dan pemerintah agar masalah tunawisma dapat terselesaikan, khususnya di Lapangan Banteng. Berikut merupakan contoh solusi yang dapat dipertimbangkan: 

  1. Usaha preventif: mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah terjadinya masalah sosial tunawisma.

  • Menyusun program pendidikan dan penyuluhan

Memberi kesadaran kepada masyarakat mengenai risiko tunawisma cara manajemen dan perencanaan keluarga serta keterampilan hidup yang baik.

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun