Halo pembaca setia kompasiana! Dalam artikel kedua ini, penulis akan membahas materi lanjutan dari sel yaitu jaringan. Mungkin kalian bingung dengan apa yang penulis maksud dengan kata "permanen" di judul artikel penulis ini. Kata "permanen" yang penulis maksud dalam artikel ini adalah jaringan permanen yang tentu saja berkaitan dengan pernyataan yang akan penulis bahas dalam artikel kali ini. Pada artikel ini juga, penulis akan secara khusus membahas pernyataan jaringan permanen yang masih melakukan pembelahan. Mungkin kalian bertanya-tanya apa itu jaringan permanen? Apa hubungannya dengan pembelahan? Karena itu, sekarang penulis akan membahas sedikit mengenai jaringan permanen dan pembelahan.
      Sebelum membahas lebih jauh mengenai jaringan permanen akan lebih baik jika kita mengetahui apa itu jaringan. Jaringan merupakan sekumpulan satu atau lebih jenis sel yang memiliki fungsi dan sifat yang sama sehingga sel tersebut berkumpul menjadi satu dan berusaha mencapai tujuan yang sama, sementara menurut KBBI, jaringan adalah susunan sel khusus yang sama pada tubuh dan berfungsi menjalankan fungsi biologis tertentu. Berdasarkan aktivitas pembelahan selnya, jaringan dibagi menjadi dua, yaitu jaringan meristem atau embrional dan jaringan permanen atau dewasa.
      Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya membelah diri secara mitosis. Artinya selnya membelah secara aktif sehingga jaringan tersebut mengalami pertambahan volume dan tinggi. Jaringan meristem memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu: disusun oleh sel yang aktif membelah, tidak terdapat ruang antarsel, mengandung banyak protopasma, ukuran sel kecil, inti selnya besar, dan vakuola kecil atau bahkan tidak ada.
      Jaringan meristem sendiri dibagi dengan dua dasar perbedaan. Pertama berdasarkan asal jaringan tersebut, jaringan dibagi menjadi dua, yaitu meristem primer (berasal dari promeristem) dan meristem sekunder (berasal dari jaringan permanen yang meristem). Kedua berdasarkan lokasi jaringan tersebut, jaringan dibagi menjadi tiga, yaitu apikal (ujung akar dan batang), interkalar (antara jaringan permanen), dan lateral (korteks batang).
      Setelah mengetahui jaringan permanen, sekarang penulis akan membahas mengenai jaringan permanen. Jaringan permanen atau jaringan dewasa adalah jaringan yang disusun oleh sel yang sudah permanen dan telah berdiferensiasi, tetapi bisa saja dalam kondisi tertentu sel tersebut mengalami meristem kembali, singkatnya adalah jaringan permanen adalah jaringan meristem yang sudah mengalami diferensiasi. Pada umumnya jaringan permanen berisifat nonmeristematik atau tidak membelah. Ciri-ciri dari jaringan permanen adalah tidak adanya aktivitas pembelahan sel, dinding selnya mengalami penebalan, dan sel serta vakuolanya berukuran besar. Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dibagi menjadi empat, yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (terdiri dari parenkim dan penyokong), jaringan pengangkut (vaskuler), dan jaringan gabus (felogen).
      Pada saat membahas jaringan meristem dan jaringan permanen, penulis menyebut istilah "diferensiasi". Kalian mungkin bertanya-tanya apa itu "diferensiasi". Diferensiasi adalah suatu perubahan sel dimana sel yang telah mencapai batas maksimal pertumbuhan tinggi maupun volume atau mencapai pertumbuhan akhir dan menjadi terspesialisasi sesuai fungsinya sehingga menghasilkan jenis jaringan, organ atau organisme baru. Menurut KBBI, diferensiasi adalah proses, cara, perbuatan, membedakan; pembedaan; kebanyakan perubahan dari sederhana ke rumit. Dilihat dari syarat dilakukannya, diferensiasi sangat erat kaitannya dengan pembelahan sel karena sebelum mengalami diferensiasi sel tersebut harus mengalami pembelahan sel.
      Seperti namanya, pembelahan sel dapat diartikan sebagai proses pembelahan sel induk menjadi dua atau lebih sel anak. Sel melakukan pembelahan dengan beberapa tujuan, contohnya: pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi atau berkembang biak, memperbaiki sel yang rusak, dan membentuk variasi individu baru. Pembelahan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: pembelahan amitosis (spontan tanpa melalui tahapan), pembelahan mitosis (melalui tahapan dan sel anak dapat membelah lagi), dan pembelahan meiosis (melalui tahapan dan sel anak tidak dapat membelah lagi).
      Dari penjelasan tersebut kita bisa mengetahui bahwa jaringan dibagi menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan tersebut dibagi berdasarkan proses diferensiasinya (sudah terjadi atau belum). Jaringan meristem adalah jaringan yang masih aktif membelah dan belum mengalami diferensiasi, sedangkan jaringan permanen adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi dan pada umumnya tidak mengalami pembelahan walaupun ada yang bersifat meristematik pada kondisi tertentu.
      Itu merupakan garis besar mengenai jaringan permanen dan pembelahan, sekarang penulis akan membahas pernyataan jaringan permanen yang masih melakukan pembelahan. Setelah mengetahui teori tentang jaringan permanen, penulis setuju dengan pernyataan tersebut dengan tiga alasan. Hampir pada setiap sumber mengatakan bahwa jaringan permanen tidak dapat membelah lagi atau nonmeristematik. Penulis setuju dengan pernyataan tersebut, tetapi hal itu hanya secara umum saja tidak mencakup hal-hal kecil yang terdapat pada setiap jaringan permanen. Seperti yang tertulis pada arti dari jaringan permanen yang menyatakan bahwa jaringan permanen adalah jaringan yang disusun oleh sel permanen yang telah berdiferensiasi, tetapi dalam kondisi tertentu bersifat meristem kembali. Dikatakan pada kalimat tersebut, jika jaringan permanen bisa bersifat meristem kembali atau mengalami pembelahan kembali dalam kondisi tertentu. Walaupun tidak semua dari jaringan permanen mengalami pembelahan kembali, tetapi ada jaringan permanen yang mengalami pembelahan kembali untuk tujuan tertentu.
      Alasan yang pertama dibuktikan dengan bagian dari jaringan parenkim. Mungkin pada umumnya, orang-orang mengetahui bahwa jaringan parenkim adalah nama lain dari jaringan dasar. Ternyata pernyataan tersebut salah karena sebenarnya jaringan parenkim merupakan bagian dari jaringan dasar. Jaringan dasar dibagi dua berdasarkan letaknya, yaitu jaringan parenkim yang berperan sebagai pengisi dan jaringan penyokong yang berperan sebagai wadah atau tempat.
Jaringan parenkim adalah jaringan terdapat pada hampir semua bagian dari bagian tumbuhan mulai dari akar, batang, daun, biji dan buah. Pada setiap bagian dari tumbuhan jaringan parenkim memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda. Jaringan parenkim merupakan jaringan meristem yang berdiferensiasi sesuai kondisi di sekitar jaringan tersebut. Jaringan parenkim pada akar ditemukan di antara epidermis dan pembuluh angkut serta berperan sebagai korteks. Pada batang, jaringan parenkim ditemukan dalam bentuk empulur batang dan juga dalam bentuk korteks sama seperti parenkim di akar.