Sebagai kesimpulan, budaya resiko sangat penting untuk diimplementasikan di era sekarang. Yang memiliki budaya resikolah yang mampu bertahan di tengah kerasnya zaman. Namun, perlu diingat bahwa budaya resiko tidak serta merta langsung diimplementasikan setelah kejadian yang buruk terjadi.Â
Melainkan harus dibangun secara konsisten dan repetitif. Di Indonesia sendiri misalnya, minimnya budaya resiko sangat berpengaruh pada melemahnya sektor ekonomi yang terpukul akibat pandemi COVID-19. Seharusnya, sebelum pandemi ada, budaya resiko harus diterapkan untuk meminimalisir dampak yang mungkin terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H