Mohon tunggu...
Catherine Visakha
Catherine Visakha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ekonomi

Enjoying some cuppa tea

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Risiko dan Resesi Ekonomi

14 September 2021   21:16 Diperbarui: 14 September 2021   21:31 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai kesimpulan, budaya resiko sangat penting untuk diimplementasikan di era sekarang. Yang memiliki budaya resikolah yang mampu bertahan di tengah kerasnya zaman. Namun, perlu diingat bahwa budaya resiko tidak serta merta langsung diimplementasikan setelah kejadian yang buruk terjadi. 

Melainkan harus dibangun secara konsisten dan repetitif. Di Indonesia sendiri misalnya, minimnya budaya resiko sangat berpengaruh pada melemahnya sektor ekonomi yang terpukul akibat pandemi COVID-19. Seharusnya, sebelum pandemi ada, budaya resiko harus diterapkan untuk meminimalisir dampak yang mungkin terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun