Bagi Anda yang lahir pada tahun 80an, 90an, hingga 20an, pasti Anda sudah familiar dengan kata "Warung Kopi DKI" atau lebih sering disebut sebagai Warkop DKI. Jika mendengar kata "Warkop DKI", apa yang teringat dalam pikiran Anda? Film komedi? Atau para aktornya, Dono, Kasino, dan Indro?
Berbicara mengenai Film Warkop DKI, siapa sih yang tidak kenal dengan aktor komedi legendaris yang satu ini? Beliau-beliau ini sangat dikenal dengan kelucuan-kelucuan yang ditayangkan sehingga memberi warna bagi perfilman Indonesia pada zamannya. Meskipun dua dari tiga aktor sudah tiada, namun namanya masih terkenang hingga saat ini.
Warkop DKI sangat diminati oleh semua kalangan masyarakat, bahkan tidak pernah terlupakan. Banyaknya peminat Warkop DKI terhadap skenario cerita dalam film, menjadi salah satu alasan di-remake-nya film tersebut (Marhendri, 2021). Kehadiran Film Warkop DKI Reborn menjadi "obat rindu" di saat kita ingin menonton film Warkop DKI.
Kali ini saya tidak akan membahas banyak mengenai isi cerita dalam kedua film tersebut, tetapi saya akan mengajak Anda untuk belajar, melihat dan membandingkan mengenai perbedaan paradigma film dan sub-genre yang terdapat dalam dua film tersebut.
Saya akan membandingkan kedua film Warkop DKI sejak sebelum era 2000 dengan setelah era 2000. Film pertama berjudul "Warkop DKI: Sabar Dulu Dong" (1989) dan film kedua berjudul "Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1" (2016).
Sinopsis
1. "Warkop DKI: Sabar Dulu Dong" (1989)
Film dari rumah produksi P.T. Soraya Intercine Films ini disutradarai oleh Ida Farida. Film ini menceritakan pada saat liburan tiba, Winny yang merupakan pacar Indro, mengajak empat temannya untuk mengelola sebuah hotel warisan milik ayahnya yang berada di Puncak. Setibanya di tempat, ternyata hotel yang akan dikelolanya merupakan bangunan tua yang sudah lama tidak dipakai sehingga perlu dilakukan perbaikan. Akhirnya, bangunan tua tersebut "disulap" menjadi hotel layak pakai yang indah dan lima orang tersebut menjadi sebuah petugas hotel bersama, mulai dari sinilah banyak kelucuan terjadi.