Mohon tunggu...
Catherina AileenEdith
Catherina AileenEdith Mohon Tunggu... Apoteker - -

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hubungan Antar Sesama Manusia di Tempat Kerja atau Organisasi

23 Desember 2019   22:48 Diperbarui: 23 Desember 2019   23:06 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salam sejahterah bagi kita semua.

Hallo! Perkenalkan nama saya Catherina Aileen Edith Davita. Saya adalah pelajar di Fakultas Farmasi UNHAS (Universitas Hasannudin, saya dari  GB 10. 

Artikel ini bertemakan "Hubungan antar sesama manusia".

Pada artikel ini, saya akan membahas tentang, Hubungan Antar Sesama Manusia di Tempat Kerja atau Organisasi.

Sebelum ke inti pembahasan pertama saya ingin menjelaskan "Mengapa hubungan antar sesama manusia itu ada dan apa pentingnya hubungan itu?"

Hubungan Antar Sesama Manusia

Manusia dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Seringkali didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing.

Manusia membutuhkan manusia lain dalam hidupnya. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain.

Manusia hidup dalam hubungan. Hubungan dengan keluarga, teman, rekan kerja, tetangga, dan masih banyak lagi. Jika diperhatikan secara saksama, hubungan antar manusia itu memiliki motif atau tujuan yang berbeda-beda. Hubungan dengan sesama adalah tempat dimana pembelajaran sejati terjai. Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Dengan berhubungan dengan sesama seseorang dapat belajar bagaimana memisahkan apa yang kita ketahui dan apa yang kita yakini, tempat seseorang menemukan diri sejatinya.

Sangatlah sulit bagi seseorang untuk melihat dan menilai dirinya sendiri dengan objektif. Oleh karena itu dibutuhkan mata orang lain untuk melihat dan menilai aspaek-aspek diri yang tidak disadari atau tidak dapat dilihat secara jelas oleh dirinya sendiri. Kita membutuhkan prespektif orang lain untuk menyadari perilaku kita dan apa arti perilaku kita dimata orang lain. Kita juga perlu belajar dari perilaku orang lain, belajar dari kesalahan yang dilakukan orang lain dan juga kelebihan yang mereka miliki. Dengan berhubungan dengan orang lain, kita dapat belajar untuk menilai diri kita secara objektif.

 Hubungan itu ada kalanya saling menguntungkan atau mendatangkan manfaat, tetapi juga sebaliknya, ialah saling merugikan. Hubungan yang mendatangkan manfaat misalnya adalah hubungan yang bersifat saling tolong menolong, saling bekerjasama, hubungan ekonomi, politik, sosial, dan semacamnya. Sedangkan hubungan yang mendatangkan kerugian atau kemudharatan terutama dilihat dari sudut pandang kemanusiaan misalnya, adalah pertengkaran atau konflik, saling menindas, saling akal mengakali, jajah menjajah, saling menghegemonik, mengkooptasi, dan lain-lain.

Hubungan Antar Sesama Manusia Di Tempat Kerja Atau Organisasi

Sudah dijelaskan manfaat hubungan antar sesama manusia bagi diri sendiri. Selanjutnya, Mengapa hubungan antar sesama manusia di tempat kerja itu perlu?

Hubungan antar manusia juga penting bagi perusahaan atau organisasi. Orang-orang yang memiliki teman baik di tempat kerja memiliki kinerja kerja tujuh kali lebih baik dibandingkan orang-orang yang tidak memiliki teman. Dan teman itu tidak harus sahabat.

Mengapa Perlu Memiliki Hubungan Antar Sesama Manusia Yang Baik?

Manusia secara alami adalah makhluk sosial - kita menginginkan persahabatan dan interaksi positif, sama seperti kita melakukan makanan dan air. Jadi masuk akal bahwa semakin baik hubungan kita di tempat kerja, kita akan lebih bahagia dan lebih produktif.

Hubungan kerja yang baik memberikan kita beberapa manfaat lain yaitu : pekerjaan dinilai lebih menyenangkan ketika kita memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitar kita, dan kita menjadi lebih termotivasi, inovatif dan kreatif dalam melaksanakan tugas kita.

Terlebih lagi, hubungan yang baik memberi kita kebebasan: alih-alih menghabiskan waktu dan energi untuk mengatasi masalah yang terkait dengan hubungan negatif, kita bisa, sebaliknya, fokus pada peluang.

Hubungan yang baik juga sering diperlukan jika kita berharap untuk mengembangkan karier kita. Lagipula, jika atasan kita tidak mempercayai kita, tidak mungkin dia akan mempertimbangkan kita ketika posisi baru terbuka. Secara keseluruhan, kita semua ingin bekerja dengan orang-orang yang berhubungan baik dengan kita.

Mendefinisikan Hubungan Baik

Ada beberapa karakteristik yang membentuk hubungan kerja yang baik dan sehat:

  • Trust (Kepercayaan) - Ini adalah dasar dari setiap hubungan yang baik. Ketika kita mempercayai tim dan partner kita, kita membentuk ikatan yang kuat yang akan membantu kita bekerja dan berkomunikasi lebih efektif. Jika kita memercayai orang-orang yang bekerja dengan kita, kita bisa terbuka dan jujur dalam pikiran dan tindakan kita, dan kita tidak perlu membuang waktu dan energi "menjaga punggung kita".
  • Mutual Respect (Saling Menghormati) - Ketika kita menghormati orang-orang yang bekerja dengan kita, kita akan menghargai masukan dan gagasan mereka, dan mereka akan menghargai kita. Dengan bekerja sama, kita dapat mengembangkan solusi berdasarkan wawasan, kebijaksanaan, dan kreativitas kolektif kita.
  • Mindfulness - Ini berarti bertanggung jawab atas kata-kata dan tindakan kita. Mereka yang penuh perhatian akan berhati-hati dan memperhatikan apa yang mereka katakan, dan mereka tidak membiarkan emosi negatif mereka berdampak pada orang-orang di sekitar mereka.
  • Welcoming Diversity - Orang-orang dengan hubungan baik tidak hanya menerima orang dan pendapat yang berbeda, tetapi mereka juga menyambut mereka. Misalnya, ketika teman dan kolega kita menawarkan pendapat berbeda dari pendapat kita, kita perlu meluangkan waktu untuk mempertimbangkan apa yang mereka katakan, dan memasukkan pendapat mereka ke dalam pengambilan keputusan kita.
  • Open Communication (Komunikasi Terbuka) - Kita berkomunikasi sepanjang hari, apakah kita mengirim email, SMS, atau bertemu langsung. Semakin baik dan lebih efektif bila kita berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita, hubungan kita akan semakin kaya. Semua hubungan baik bergantung pada komunikasi yang terbuka dan jujur.

Tempat Membangun Hubungan Baik

Meskipun kita harus berusaha membangun dan mempertahankan hubungan kerja yang baik dengan semua orang, ada hubungan tertentu yang perlu mendapat perhatian ekstra.

Misalnya, kita mungkin akan mendapat manfaat dari mengembangkan hubungan baik dengan orang yang memiliki kepentingan utama di organisasi kita. Membentuk ikatan dengan orang-orang ini akan membantu kita memastikan bahwa proyek kerja dan karier kita, tetap di jalur.

Kita perlu mengetahui siapa orang-orang penting yang ada di organisasi kita, oleh karena itu kita perlu menganalisan orang-orang yang memiliki kepentingan, lalu membangun hubungan yang baik dengan orang tersebut dan orang-orang disekitarnya.

Cara Membangun Hubungan Kerja yang Baik

Jadi, apa yang dapat kita lakukan untuk membangun hubungan yang lebih baik di tempat kerja?

  • Develop Your People Skill (Kembangkan Keterampilan Berkomunikasi Antar Manusia), Hubungan yang baik dimulai dengan keterampilan berkomunikasi antar manusia yang baik. Misalnya, seberapa baik kita berkolaborasi, berkomunikasi, dan menangani konflik. Kita dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasi antar manusia kita dengan mengembangkan pemahaman diri, berbicar aefektif dan berempati.
  • Identify Your Relationship Needs (Identifikasi Kebutuhan Hubungan Anda), Lihatlah kebutuhan hubungan Anda sendiri. Apakah Anda tahu apa yang Anda butuhkan dari orang lain? Dan tahukah Anda apa yang mereka butuhkan dari Anda?Memahami kebutuhan ini dapat berperan dalam membangun hubungan yang lebih baik.
  • Schedule Time to Build Relationship (Jadwalkan Waktu untuk Membangun Hubungan), Luangkan sebagian dari hari Anda untuk membangun hubungan, meskipun hanya 20 menit, mungkin dibagi menjadi segmen lima menit.Misalnya, Anda dapat mampir ke kantor seseorang saat makan siang, membalas posting orang di Twitter atau LinkedIn, atau meminta seorang rekan untuk minum kopi sebentar.Interaksi kecil ini membantu membangun fondasi hubungan yang baik, terutama jika mereka bertatap muka.
  • Focus On Your EI/EQ (Fokus pada EI/EQ), Kita juga perlu habiskan waktu untuk mengembangkan kecerdasan emosional kita (EI/EQ). Kecerdasan emosional ini antara lain adalah kemampuan kita untuk mengenali emosi kita sendiri, dan memahami dengan jelas apa yang mereka katakan kepada kita. Kecerdasan emosional yang tinggi juga membantu kita dalam memahami emosi dan kebutuhan orang lain.
  • Appreciate Others (Hargai Orang Lain), Tunjukkan penghargaan Anda setiap kali seseorang membantu Anda. Semua orang, mulai dari bos Anda hingga pembersih kantor, ingin merasa bahwa pekerjaan mereka dihargai. Jadi, pujilah orang-orang di sekitar Anda dengan tulus ketika mereka melakukan sesuatu dengan baik. Ini akan membuka pintu bagi hubungan kerja yang hebat.
  • Be Positive (Jadilah Positi), Fokuslah untuk menjadi positif. Kepositifan itu menarik dan menular, dan itu akan membantu memperkuat hubungan kita dengan rekan kerja kita. Tidak ada yang ingin berada di dekat seseorang yang selalu negatif.
  • Manage Your Boundaries (Pahami Batas Anda), Pastikan kita menetapkan dan mengelola batasan dengan benar - kita semua ingin memiliki teman di tempat kerja, tetapi, kadang-kadang, persahabatan dapat mulai memengaruhi pekerjaan kita, terutama ketika teman atau kolega mulai memonopoli waktu kita. Jika ini terjadi, penting bagi kita untuk bersikap tegas tentang batasan-batasan kita, dan kita tahu berapa banyak waktu yang dapat kita curahkan selama hari kerja untuk interaksi sosial.
  • Advoid Gossiping (Hindari Bergosip), Jangan bergosip, "gosip" adalah pembunuh hubungan utama di tempat kerja. Jika kita mengalami konflik dengan seseorang di grup kita, bicarakan langsung dengan mereka tentang masalahnya. Bergosip tentang situasi dengan kolega lain hanya akan memperburuk situasi, dan akan menyebabkan ketidakpercayaan dan permusuhan di antara kita dan rekan kerja kita. Orang lain juga akan melihat kita debagai orang yang tidak dapat dipercaya.
  • Listen Actively (Dengarkan Secara Aktif), Kita perlu berlatih untuk mendengarkan secara aktif saat kita berbicara dengan pelanggan dan rekan kerja kita. Orang menanggapi kepada mereka yang benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan. Berfokuslah pada lebih banyak mendengarkan daripada berbicara, dan kita akan dengan cepat dikenal sebagai seseorang yang bisa dipercaya.

Hubungan yang Sulit

Kadang-kadang, kita harus bekerja dengan seseorang yang tidak kita sukai, atau seseorang yang tidak bisa kita hubungkan. Tetapi, demi pekerjaan kita, penting bagi kita untuk menjaga hubungan profesional dengannya.

Ketika ini terjadi, berusahalah untuk mengenal orang tersebut. Kemungkinan dia tahu betul bahwa kita berdua tidak dalam kondisi yang terbaik, jadi buat langkah pertama untuk meningkatkan hubungan dengan mengajaknya berbincang-bincang dengan tulus, atau dengan mengajaknya makan siang.

Saat kita berbicara, cobalah untuk tidak terlalu tegang dan tertutup. Tanyakan kepadanya tentang latar belakang, minat, dan keberhasilannya di masa lalu. Alih-alih menekankan perbedaan yang dia dan kita miliki, fokuslah untuk menemukan kesamaan yang ada pada dia dan kita miliki.

#resep2019

#hubunganantarsesama

#gemf18rozilKEMAFARUH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun