Melakukan aktivitas relaksasi sebelum tidur, seperti meditasi atau pernapasan dalam-dalam.
Dalam kesimpulan, tidur pada waktu yang tidak teratur atau terlalu larut malam, termasuk tidur pagi atau setelah subuh, dapat mempengaruhi siklus sirkadian tubuh dan berpotensi membawa dampak negatif bagi kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk mencoba untuk tidur pada waktu yang konsisten dan mengoptimalkan kualitas tidur bahkan jika harus tidur di waktu yang terbatas. Dengan begitu, kita dapat meminimalkan risiko kesehatan jangka panjang dan menjaga keseimbangan nutrisi dan aktivitas fisik yang penting bagi kesehatan tubuh dan pikiran.
Namun, tidak hanya tentang kapan kita tidur, tetapi juga tentang durasi tidur yang cukup. Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa membutuhkan 7-9 jam tidur setiap malamnya. Jika kita terlalu sering tidur terlalu sedikit, maka risiko kesehatan seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes dapat meningkat. Oleh karena itu, penting untuk mencoba untuk memenuhi kebutuhan tidur kita setiap malamnya dan memprioritaskan tidur yang cukup.
Terlepas dari semua risiko tersebut, tidur pagi atau setelah subuh tidak selalu buruk bagi kesehatan kita. Beberapa orang mungkin memiliki jam biologis internal yang berbeda, yang membuat mereka lebih produktif pada malam hari dan lebih nyaman tidur pada pagi hari. Namun, ini juga harus dipertimbangkan dengan pola tidur yang konsisten dan cukup untuk memastikan bahwa tubuh kita tetap sehat dan bertenaga.
Dalam hal ini, penting untuk menyesuaikan jadwal tidur kita dengan kebutuhan dan preferensi pribadi kita. Jika kita merasa lebih nyaman tidur pada pagi hari, kita dapat mencoba untuk membuat jadwal tidur yang konsisten dan memastikan bahwa kita tetap memenuhi kebutuhan tidur kita setiap malamnya. Namun, jika kita merasa lebih produktif pada malam hari, kita juga dapat mencoba untuk membuat jadwal tidur yang sesuai dan memastikan bahwa kita tetap memenuhi kebutuhan tidur kita setiap malamnya.
Dalam kesimpulan, tidur pagi atau setelah subuh dapat mempengaruhi siklus sirkadian tubuh dan berpotensi membawa dampak negatif bagi kesehatan jangka panjang. Namun, ini juga tergantung pada pola tidur yang konsisten dan cukup, serta preferensi pribadi kita. Oleh karena itu, penting untuk mencoba untuk memenuhi kebutuhan tidur kita setiap malamnya dan memprioritaskan kesehatan dan keseimbangan hidup yang sehat.
"Bahaya Tidur Pagi atau Setelah Subuh: Mitos atau Fakta Berdasarkan Ilmiah?"
Daftar pustaka
Wright, K. P. Jr., Drake, A. L., Frey, D. J., Fleshner, M., Desouza, C. A., & Gronfier, C. (2015). Influence of sleep deprivation and circadian misalignment on cortisol, inflammatory markers, and cytokine balance. Brain, behavior, and immunity, 47, 24-34.
Schmid, S. M., Hallschmid, M., Jauch-Chara, K., Wilms, B., Benedict, C., Lehnert, H., ... & Born, J. (2012). Disturbed glucoregulatory response to food intake after moderate sleep deprivation. Sleep, 35(6), 741-747.
Cappuccio, F. P., D'Elia, L., Strazzullo, P., & Miller, M. A. (2010). Quantity and quality of sleep and incidence of type 2 diabetes: a systematic review and meta-analysis. Diabetes care, 33(2), 414-420.