Mohon tunggu...
Catarina Tenny Setiastri
Catarina Tenny Setiastri Mohon Tunggu... Guru - Ibu, guru, dan pejalan.

ig: catarinatenny22 Saya Ibu dan guru, yang memiliki minat melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru, yang cenderung senyap. Mengalami dan meresapi dengan berinteraksi dengan orang lokal, dengan penggiat alam atau pejalan lainnya. Destinasi bukan satu-satunya tujuan dalam perjalanannya; ia puaskan dirinya dengan pengalaman baru bersama keluarga, mencari letupan-letupan keajaiban di tiap pengalaman yang singgah. Keajaiban yang ia percaya selalu ada dariNya, yang membuat ia bertumbuh menjadi lebih baik dan lebih berguna, pun tumbuh dalam imannya yang ga seberapa.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Batu - Malang: Pendakian Tektok Gunung Buthak. 2.868 Mdpl.

9 Maret 2024   20:12 Diperbarui: 11 Maret 2024   08:35 1871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8. trekking pole.

MEDAN JALUR PANDERMAN

Bekas ban motor, penanda benarnya jalur. (dokpri)
Bekas ban motor, penanda benarnya jalur. (dokpri)

1. Basecamp ke Pos 1 

Kita akan jalan diantara ladang rumput gajah. Karakter jalur ini campur antara landai dan naik. Di Pos 1 memang ada mata air, tapi sampah-sampah berserakan di sekitarnya, jadi illfill untuk ambil. Oya, di Pos 1, ada warung. Pas saya kesana buka sampai pk 18.30 atau sampai dijemput suaminya yang ojek disana. Jika kalian kemalaman, headlamp mati, dan perlu ojek, mungkin bisa minta tolong ibu ini untuk hubungi basecamp.
2. Pos 1 ke Pos 2

Nah, jalur ke Pos 2, udah bau-bau hutan nih. Tapi masih sedikit terbuka. Kalau ada percabangan kanan dan kiri setelah naik sedikit, pilih kiri ya. Ga ada tanda soalnya. Hampir dekat di pos 2, ada percabangan, disana bisa kedengaran suara orang-orang yang ngecap di Pos 2. Kalau pilih yang ke kiri, langsung ngotot nanjak di jalan yang sempit dan kotor karena banyak sampah tapi lebih cepet sampai di Pos 2, udah kayag ci luk ba aja. Jalur satunya, ngikuti bekas ban motor ojek, lebih lama tapi lebih landai.

Pos 2 ke Pos 3: Jalurnya landai pol. (dokpri)
Pos 2 ke Pos 3: Jalurnya landai pol. (dokpri)
3. Pos 2 ke Pos 3 

Jalurnya kayag jalan di gang rumah, ga ada nanjak-nanjaknya, tapi luamaaaa rasanya. Rasa banget kalau jalan sendiri. Untungnya setelah sejam berjalan, muncul jalak-jalak yang jalan di depan kita, seperti guide. Mereka lompat-lompat di depan, ga takut ma kita, dan kayag mau nemenin jalan. Kita juga akan lihat monyet dan lutung. Mereka lompat-lompat di dahan pohon, jadi liatnya kalau nengadah ke atas. Kalau ayam hutan, mm..saya cuman denger suaranya sepajang jalan. 

4. Pos 3 ke Pos 4 (Sabana) 

Ini jalur yang menyebalkan buat saya, ga abis-abis. Putus asa rasanya. Saya baru bisa tersenyum pas dapetin jalan mentok. Nah, klo sudah mentok, liat kiri... sabana sudah dekat. Di pos 4, jalaknya tambah banyak. Mereka temenin saya makan siang. Oya, disini ada aliran air bersih.

Batu-batu besar di arah ke puncak. Hati-hati. (dokpri)
Batu-batu besar di arah ke puncak. Hati-hati. (dokpri)

5. Pos 4 ke puncak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun