Tujuan saya yang lain adalah untuk pengembangan diri, kesehatam, kontribusi ke sekitar, dan perawatan diri dan mental. Masing-masing tujuan ini adalah pondasi hidup saya.
2. Rencana.Â
Nah setelah melukis gambaran besar, mulailah saya membuat rencana-rencana tiap bulannya. Ga usah kawatir saat memulai, trial and error membuat pembukuan kita lama-kelamaan menjadi bagus. Template akan terbentuk sendirinya setelah beberapa bulan dijalani.Â
Oya, tiap orang memiliki model rencana yang berbeda ya. Contoh: rencana saya meliputi tabungan 36%, sehari-hari 36%, mobilitas, untuk anak, untuk saya sendiri, untuk Ibu saya, rekreasi, dan lain-lain. Â
Reward untuk diri saya adalah pos pengeluaran yang baru saya lakukan 2 tahun ini. Pos ini membuat saya senang dan fit. Ini membuat saya selalu senang saat bertemu suami dan anak. Emosi saya bisa lebih stabil.Â
Reward untuk diri saya, seperti pijat 2x sebulan, facial, treatment rambut, dan beli barang yang saya suka. Tapi biar ga kebablasan, saya gunakan % (prosentase) untuk jumlahnya. Prosentase merupakan alat kontrol saya.
3. Disipin.Â
Disiplin dalam mencatat pengeluaran, saya lakukan dengan mencatat semua pengeluaran saya dalam 1 (satu) hari. Jika saya berturut-turut masak daging, berarti ya... besok saatnya makan tahu dan tempe.Â
Supaya pengeluaran sehari-hari sesuai budget, saya pun sering memasak untuk keluarga; selain lebih hemat, ini membuat keluarga saya lebih sehat sehingga tidak menambah pengeluaran lain-lain, seperti untuk obat dan rumah sakit.Â
Saya menabur biji pepaya, jadi saya bisa panen daunnya untuk lalapan tiap minggu. Saya pelihara lele yang pemakan segala untuk solusi sampah organik dari dapur, dan lele bisa saya panen buat lauk.Â