Tanggal 29, hampir akhir bulan.Â
Saya mulai nyicil untuk menghitung total pengeluaran bulan ini, yang saya kelompokkan menjadi 8 (delapan) kolom: tabungan, pengeluaran sehari-hari, pengeluaran untuk mobilitas, pengeluaran anak, pengeluaran untuk saya sendiri, rekreasi, dan lain-lain.Â
Menghitung total pengeluaran akhir bulan merupakan tahap evaluasi setelah sebulan lamanya saya beraktifitas dan mengeluarkan uang tentunya.Â
Saya akan mengecek, apakah pengeluaran saya sesuai dengan budgeting yang saya rencanakan di awal bulan atau tidak. Jika ya, berarti saya bagus. Saya bisa tersenyum bangga karena melewati  1 (satu) bulan dengan sempurna.Â
Jika tidak, saya akan menilik kembali mengapa hal itu bisa terjadi; apakah ada sesuatu tak terduga... terjadi pada bulan tersebut atau justru saya-nya yang mulai ngawur belanja.
Aktifitas pembukuan ini sudah saya lakukan sejak 30 (tiga puluh) tahun lalu, saat saya belum menikah. Bedanya saat itu, pembukuan saya jauh lebih sederhana dari yang sekarang. Yang ada hanyalah pengeluaran untuk diri saya sendiri.Â
Nah semenjak menikah, banyak pos-pos pengeluaran uang yang baru, seperti: pengeluaran untuk makan sehari-hari, pengeluaran untuk anak, dan pengeluaran penghargaan untuk diri saya sendiri.Â
Terlatihnya saya dalam pembukuan membuat saya tidak menemukan masalah walaupun ada penambahan pos pengeluaran. Saya rajin menetapkan tujuan, menulis rencana, menulis pengeluaran tiap hari dan mengevaluasinya tiap bulan.Â
Rencana yang tadinya saya anggap bagus (tapi ternyata ga mungkin dicapai), setelah mencobanya beberapa bulan, akhirnya menjadi rencana yang lebih baik dan masuk akal.Â