Apa sih percakapan anak SMP sama gurunya kalau di sekolah?
https://www.kompasiana.com/catarina74688/62835507bb44860a4e3854c2/air-terjun-banyumala-bali-area-camp-untuk-keluarga
guru lalu melakukan nasehatnya, mengiyakan guru namun hanya sekedar iya tanpa tindakan, atau justru penolakan, complain dan ber-argue tiap kali bertemu. Wkwk, harapannya pasti selalu yang pertama, kan? Namun waktu bergeser; sikap, karakter, dan cara mengekspresikan diri anak usia 12-15 tahun di tahun ini, berbeda dengan saat gurunya ketika masih SMP.
Cenderung mengiyakanBerikut beberapa percakapan murid dengan saya sebagai gurunya. Mm, kadang di luar dugaan, kadang bikin geli, bikin jengkel, but ya.. they're still my kids :)
(W - 13 tahun) Saat ulangan sedang berlangsung, dia beranjak dari tempat duduknya, berjalan berapi-api ke arah saya, seperti hendak menghardik. Mukanya kaku, tertekuk jengkel. Wah, sepertinya genting banget nih :) "Ms! Number four!" "ya, W?" "This number, it doesn't make sense!" "It makes sense, W.. I already tried it before." Dengan nada mengeras... "STILL! IT DOESN'T MAKE SENSE!" lalu duduk dengan wajah sebal:) Tapi tau ga, setelah selesai ulangan dan saya cek hasilnya, wah dia loh bisa jawab no 4 dan benar. Ishh si W... diem-diem ya kalo udah tau soal gurunya bener :)
(K dan T -- 12 tahun) "Ms, I follow your Instagram!" "oya? thank you." Lalu K jailin T temennya, "see, Ms... she's jealous!" lalu mereka saling mengejar di lorong,. Wkwk.
(B -- 13 tahun) "I can't do this!" "You can" "No, I can't!" "You can, B. Try it first. Let's do number 1. Say it." Dia baca soalnya. Dia baca dua kali. "So, what do you think? What's the answer?" "are?" "Why do you think 'are'?" "Ya, because the subject is more than one". "See you can do it, right? Do the next ones!" Dan kemudian dia kerjakan soal hingga selesai.
(Q dan J - 13 tahun) Ketuk pintu kantor dan masuk dengan muka datar. Wah mau complain apa nih pagi-pagi? "Ms, tie please" Wkwk, ternyata minta tolong pakaikan dasi :)
(A - 13 tahun) Setelah latihan individu, kami lakukan kerja kelompok. Saya set timer setelah pemilihan kelompok dan semua anak beranjak untuk mencari kelompoknya. Kecuali satu anak. "Find your group, please" "No, I don't want. I can do this by myself." "Of course not, you'll do the dialogue, you cannot do it by yourself" "No!" "Why?" "because I'm introvert" .... Saya sampaikan kembali rules kelas kami, dan sampaikan dia punya pilihan untuk ikuti rules-nya atau ga ikut kelas saya. Dan kalimat akhirnya, "making friends, Honey. It makes you happy and more cheerful, believe me :)"