"Saya dari Cerebon, Pak!" jawab wanita muda yang sedang hamil itu. Aku geleng-geleng kepala melihat wanita sedang hamil tua dalam keadaan mencari alamat.
"Saya kemari mau cari pacar saya!" katanya lagi.
Tambah bingung aku ketika ia mengatakan mencari pacarnya (bukan suami).
"Emang alamat pacarnya di mana?" tanyaku lagi.
"Gak tau, Bang!"Â
Kini ia memanggil abang kepadaku, awalnya bapak.
"Katanya, dia sedang berada di Bogor. Tapi aku gak tahu di mana Bogornya. Dia ngasih alamat gak jelas, Bang!"
Aku diam, "Sial," batinku. Udah narik lagi sepi, segala ketemu sama orang keder. Aku merutuk di dalam hati sambil berteriak lantang memanggil calon penumpang, "Benda, benda, benda ...." Maksudnya Salabenda, nama daerah di kota Bogor.
Dia belum beranjak turun dari mobilku. Masih saja mengelus perutnya yang buncit.Â
"Hamilnya udah berapa bulan, Mbak?" aku memberanikan diri bertanya seperti itu. Dan kini aku memanggilnya 'Mbak', awalnya 'Ibu', karena aku pikir ia masih terlihat muda, sekira usia dua-puluhan.
"Tujuh bulan, Bang!" jawabnya. Benar perkiraanku. Hamil tujuh bulan, berarti tinggal dua bulan lagi wanita itu akan melahirkan.