Part 3
Cerita Sebelumnya
"Cantik ... sungguh cantik kamu Melly." kata Kucing Jantan dengan suara pelan mendayu.
Kucing Betina yang sedang berdiri di sampingnya hanya mesem-mesem melihat Kucing Jantan memandang Kucing Melly penuh buncah. Tatapannya seolah-oleh keluar sinar berbentuk hati. Yah, hati yang utuh penuh cinta terpesona dengan kecantikan dan kelembutan Kucing Melly yang belum pernah tersentuh oleh Jantan manapun.Â
Bulunya yang lembut tak berkutu itu, terlihat harmoni dengan keindahan tiga warna membaur menyatu dengan parasnya yang cemumut. Kucing Melly belum pernah merasakan cinta. Terkekang penuh perhatian dari sang pemelihara. Bersih, lembut dan cantik serta pesona.
"Gak seperti betina di sampingku. Ia bau, jorok, bulunya berkutu juga kumel. Oh ... sampai kapan pun aku tak bernafsu padamu."
"Jadah ..." bentak Kucing Betina tiba-tiba. "Loe tuh ye, makin ngerunjak ama gue. Bilang aja gak demen ama gua, jangan ngatain begitu dong! Emangnya gue gak punya hati apa."Â
Kucing Jantan hanya nyengir mendengar Kucing Betina berkoar memarahinya, sambil terus melihat kucing Melly yang sedang asik bermain di pinggir kaca jendela.
"Eh, gue biar jelek-jelek gini, hidup mandiri. Bisa nyari makan sendiri. Sedangkan Si Melly walaupun cantik, gak bakal hidup kalau di lepas."
"Meoong....au-ah gelap!" pungkas Kucing Jantan sambil melangkah pergi ketika Kucing Melly kembali turun dai balik jendela itu.
Kucing Jantan mengibas-ngibaskan ekornya. Sambil berucap, "Sudah ah, jangan cemburu gitu, mendingan kita cari makan buat malam ini!"