Kini, setelah pandemi Covid-19 mulai mereda, maka proses belajar-mengajar dalam sistem pendidikan nasional telah melewati masa yang sangat berat. Kurikulum pendidikan pun harus adaptif dengan perkembangan jaman. Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia menjalankan Kurikulum Merdeka.Â
Dimana, semua pihak dan stakeholder yang terlibat dalam penerapan Kurikulum Merdeka harus memahami alur secara cermat. Adapun, alur Kurikulum Merdeka yang harus dipahami adalah: 1) Memahami garis besar Kurikulum Merdeka (regulasi mengenai Kurikulum Merdeka yang berlaku; Kajian akademik kurikulum untuk pemulihan pembelajaran); 2) Memahami pembelajaran dan asesmen; 3) Memahami pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan; dan 4) Memahami pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Bukan menjadi rahasia lagi, banyak anggapan masyarakat bahwa setiap bergantinya Presiden atau pemerintahan di Indonesia, maka akan berganti kurikulum dalam sistem pendidikan nasional. Â Lantas, apa saja keunggulan dari Kurikulum Merdeka dibandingkan kurikulum pendidikan sebelumnya. Anda perlu ketahui, bahwa keunggulan dari Kurikulum Merdeka, yaitu:
- Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar jadi lebih mendalam, bermakna, dan menyenangkan.Â
- Memberi kebebasan lebih kepada peserta didik, guru dan sekolah dalam memilih pembelajaran yang sesuai.
- Lebih relevan dan interaktif. Â
GURU PENGGERAK
Perlu dipahami, untuk mensukseskan Kurikulum Merdeka, maka perlu adanya dukungan dari berbagai pihak. Tentu, Pemerintah memberi dukungan untuk guru, Kepala Sekolah dan Dinas Pendidikan berupa perangkat ajar, yaitu: buku teks dan bahan ajar pendukung; pelatihan dan penyediaan sumber bagi guru, kepala sekolah dan pemerintah daerah; dan jaminan jam mengajar dan tunjangan profesi guru.
Meskipun, dukungan terbaik dari pemerintah telah diberikan, tetapi ada faktor penting yang tidak boleh terlewatkan. Faktor tersebut mampu menciptakan keberhasilan dari penerapan Kurikulum Meredeka tersebut. Tangan-tangan terbaik, yaitu Guru Penggerak adalah eksekutor di lapangan yang bersentuhan langsung dengan peserta didik. Mereka adalah sosok terbaik yang akan menguatkan profil pelajar Pancasila.
Perlu diketahui, Guru Penggerak memberikan dampak luar biasa dalam pendidikan nasional. Mereka mempunyai peran dan tugas mulia, sebagai berikut:
- Mendorong komunitas belajar bagi rekan guru di sekolah dan lingkungannya.
- Menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain untuk pengembangan pembelajaran di sekolah.
- Memacu peningkatan kepemimpinan siswa di sekolah.
- Guru Penggerak adalah pemimpin dalam proses belajar-mengajar yang membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa secara menyeluruh, aktif dan proaktif.Â
- Guru Penggerak memotivasi guru lain untuk menerapkan pendekatan belajar yang berfokus pada siswa dan menjadi contoh dan agen perubahan dalam ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil siswa Pancasila yang ideal.
Betapa pentingnya Guru Penggerak, maka Pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia harus melakukan seleksi ketat untuk menciptakan Guru Penggerak terpilih secara berkelanjutan. Karena, Guru Penggerak adalah guru-guru terbaik yang merasa memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki sistem pendidikan bangsa Indonesia. Guru Penggerak menjadi sosok yang melakukan implementasi dalam penerapan Kurikulum Merdeka.
Setidaknya, ada 3 pilihan implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri yang bisa dilakukan oleh Guru Penggerak, yaitu:
- Mandiri Belajar (satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum 2013 dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembalajaran dan asesmen).
- Mandiri Berubah (satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum merdeka dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen).
- Mandiri Berbagi (satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum merdeka dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen, dengan komitmen untuk membagikan praktik-praktik baiknya kepada satuan pendidikan lainnya).
Dengan implementasi Kurikulum Merdeka tersebut, maka diharapkan projek penguatan pelajar Pancasila bisa maksimal. Peserta didik bukan hanya mampu mandiri, tetapi mampu melakukan kegiatan kokurikuler agar bisa:
- Mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, serta menguatkan pengembangan enam dimensi profil pelajar Pancasila.
- Mempelajari secara mendalam tema-tema atau isu penting, seperti gaya hidup berkelajutan, toleransi, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi.
- Melakukan aksi nyata sebagai respon terhadap isu-isu tersebut sesuai dengan perkembangan dan tahapan belajar mereka.
PEMBELAJARAN MENYENANGKAN