Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Migrasi TV Digital Menjamin Pemerataan Kualitas Informasi Siaran Televisi dan Kedaulatan Bangsa

25 Juli 2021   23:07 Diperbarui: 26 Juli 2021   06:28 1327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jadwal tahapan Migrasi TV Digital (Sumber: Sarana Digital Indonesia)

Dampaknya, mendorong stasiun televisi lokal lebih fokus terhadap segmentasi yang ditargetkan. Bangkitnya informasi yang mengandung kearifan lokal. Masyarakat terus menjaga nilai-nilai budaya yang sedang berkembang. Keragaman siaran TV Digital tentang budaya mampu meningkatkan kesadaran akan Bhinneka Tunggal Ika.

Tontonan TV Digital lambat laun akan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat di kawasan perbatasan Indonesia. Mengapa? Mari belajar dari kasus menarik di perbatasan Indonesia-Malaysia. Karena, ketiadaan siaran TV Digital, maka masyarakat di Kalimantan Utara (Kaltara) lebih mengenal siaran TV negeri jiran Malaysia, seperti TV1, TV2, dan TV3.

Laman Lokadata.id (6/9/2019) merilis guyonan menarik dari Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie. Bahwa, identitas masyarakat perbatasan memang Indonesia. Sebagian besar kebutuhan sehari-sehari lebih mudah diperoleh dari negeri tetangga Malaysia.

"Garuda di dadaku, tapi Malaysia di perutku".

Apalagi, siaran televisi Malaysia sudah pindah ke ranah digital. Tentu, informasi yang diperoleh tentang hal-hal yang berhubungan dengan Malaysia. Jika, kondisi ini terus berlanjut, maka akan terjadi misinformasi. Di mana, dikhawatirkan warga negara kita justru lebih memahami budaya bangsa lain, dibandingkan budaya bangsa sendiri. Juga, informasi penting yang berasal dari Pemerintah Pusat sulit atau lambat diakses oleh masyarakat di perbatasan negeri.   

Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia akan mengalokasikan frekuensi 700 Mhz yang dipakai siaran televisi analog. Digunakan untuk kepentingan peringatan bencana (public protection and disaster relief). Dikarenakan, daerah perbatasan harus diutamakan sebagai wajah depan bangsa. Dari sinilah, kedaulatan bangsa dipertaruhkan.  

Acara peresmian siaran digital ini berlangsung di Gor Dwikora, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu 31 Agustus 2019. TV Digital hadir di perbatasan Indonesia-Malaysia (Sumber: kominfo.id)
Acara peresmian siaran digital ini berlangsung di Gor Dwikora, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu 31 Agustus 2019. TV Digital hadir di perbatasan Indonesia-Malaysia (Sumber: kominfo.id)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun