SKK Migas menyusun Rencana Strategis Industri Hulu Migas 2020-2030 yaitu Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0 tahun 2019. IOG 4.0 menjadi kerangka kerja dalam proses transformasi SKK Migas untuk menggapai produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD.
Juga, SKK Migas telah menetapkan 4 strategi, yaitu: 1) Mempertahankan tingkat produksi existing, seperti: pemboran tahun 2021: 76/616 (12%) sumur pengembangan, 143/615 (23%) Work Over (pekerjaan ulang sumur yang ada) dan 5.478/25.431 (22%) Well Service (perawatan sumur); 2) Akselerasi transformasi sumber daya dan menjadi cadangan migas, seperti potensi persetujuan POD tahun 2021: 39 POD/OPL (Optimasi Pengembangan Lapangan) untuk menambah cadangan minyak 1,58 BBOE; 3) Mempercepat pelaksanaan Enhanced Oil Recovery (EOR) seperti proyek Field Trial EOR di Lapangan Tanjung Jatibarang dan Gemah; 4) Eksplorasi untuk penemuan besar, seperti  pemboran tahun 2021: 6/48 sumur eksplorasi (13%), Reprosesing data 2D seismik (WK Jambi Merang), dan lain-lain.
Kinerja SKK Migas sangat signifikan  untuk pencapaian produksi minyak 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di tahun 2030. Menurut Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman menyatakan bahwa capain tahun 2020 adalah investasi hulu migas mencapai US$10,21 miliar. Serta, pengendalian cost recovery (pengembalian biaya operasi) sebesar US$ 8,12 miliar sesuai dengan target pemerintah.  Penerimaan negara dari migas mencapai US$8,4 miliar (141%) dari target sebesar US$5,86 miliar.Â
Juga, SKK Migas menyelesaikan 15 proyek onstream (135%) dari 11 proyek onstream yang ditargetkan. Berpotensi menambah produksi minyak sebesar 9.182 BOPD dan gas sebesar 111 MMSCFD. Dan, menuntaskan Heads of Agreement (HoA) transisi Blok Rokan dengan KKKS PT CPI (Chevron Pacific Indonesia) pada 28 September 2020.  Maka, pemboran bisa dilakukan untuk menjaga produksi Rokan sampai kontraknya habis.
Terakhir, per 31 Maret 2021, investasi hulu migas sebesar  USD2,4 miliar (19,4%) dari USD12,38 miliar. Sedangkan, lifting migas setara 1.665,2 ribu BOEPD dengan rincian: minyak sebesar 676,2 ribu BOPD (96%) dari 705 ribu BOPD dan gas sebesar 5.539 ribu BSCFD (98,2%) dari 5.638 ribu BSCFD. Â
Melihat pencapaian SKK Migas kuartal I 2021, maka menggapai minyak 1 juta BOPD dan 12 BSCFD tahun 2030 diyakini bisa terbukti. Apalagi, SKK Migas telah melakukan tata kelola industri hulu migas lebih baik. Sehingga, investasi migas meningkat untuk menambah cadangan migas dalam negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H