Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cinta Terbelenggu Hilal

23 Mei 2020   02:19 Diperbarui: 23 Mei 2020   02:29 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Firdaus berjanji akan meminang Yasmin dengan bacaan QS. An-Nisa ayat 1 yang artinya: "Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu dan dari jiwa yang satu itu. Dia menciptakan pasangannya, dan dari keduanya. Dia memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak."

Sepuluh menit lagi, hilal akan diumumkan. Sesuai dengan lansiran media yang Yasmi pantau di Smartphone. Tetapi, Firdaus tidak jua nampak batang hidungnya. Meskipun, cuaca dalam kondisi cerah. Tetapi, lambat laun semburat ungu di langit semakin jelas.

"Apakah abang Firdaus membohongiku? Ia juga tak menjawab panggilan teleponku. Apa yang terjadi dengan dia?" pikiran Yasmin mulai kalut.

Hilal telah tampak dari padangannya. Bulan sabit tipis berwarna putih itu menghiasi indahnya langit yang beranjak senja. Semakin indah, saat deburan ombak menerjang bebatuan hitam. Suaranya yang konsisten bagai mengaduk-aduk kegelisahan hati Yasmin.

Yasmin ingin menunaikan janjinya saat hilal telah tampak. Ia ingin menjawab cinta tulusnya Firdaus. Cinta yang telah melunturkan kekhawatiran trauma masa silam. Kala Danur meninggalkannya menjelang ijab kabul.

Yasmin semakin yakin, bahwa cinta Firdaus benar-benar tulus. Apalagi, dukungan yang kuat dari kedua orang tua. Menguatkan hatinya untuk menerima cinta Firdaus. Menjawab cinta Frdaus kala keduanya menyaksikan indahnya hilal yang tampak dengan mata telanjang.

Kini, orang yang ditunggu-tungg belum datang. Sementara, hilal telah berlalu dua pulu menit lalu. Yasmin masih besabar menunggu. Siapa tahu, Firdaus datang telat, karena alasan yang masuk akal. Yasmin sudah tak sabar untuk menunanaikan janjinya.

Maulana yan Maulana ...

 

Ringtone smartphone berbunyi. Bukan nomor dari Firdaus yang sangat dikenalnya. Tetapi, dari telepon yang belum tersimpan di smartphone. Sesaat Yasmin ragu untuk menjawabnya. Tetapi, karena deringnya terus berbunyi, maka Yasmin pun menjawabnya.

"Maaf, apakah ini Yasmin. Saya pak Hadi orang tuanya Firdaus" kata suara di ujung telepon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun