Kita semua tahu bahwa garda terdepan penanganan pasien COVID-19 adalah tim medis. Yang berjuang tidak kenal lelah dalam menangani pasien postif COVID-19. Mereka bekerja siang malam, hingga tidak sempat bertemu dengan keluarganya.
Bahkan, beberapa dari mereka ditolak saat hendak pulang ke tempat tinggalnya. Karena, takut menularkan COVID-19 ke orang lain. Sungguh, perjuangan tim medis yang patut diacungi jempol. Persentase pasien yang sembuh pun lebih dari empat kali dari pasien yang dinyatakan meninggal dunia.
Tim medis hanya berharap agar masyarakat bisa mematuhi kebijakan protokol kesehatan. Agar, krisis COVID-19 ini bisa secepatnya berakhir. Karena, jika kebijakan tersebut tidak dipatuhi, maka jumlah pasien yang terpapar COVID-19 akan membuat kewalahan tim medis.
Apalagi, saat video viral di media sosial tentang calon penumpang. Yang tidak mengindahkan kebijakan social distancing di Bandara Soetta Cengkareng. Saat bandara tersebut dibuka secara umum. Ratusan calon penumpang berdesak-desakan untuk membeli tiket pesawat.
Juga, saat MCD Sarinah di Jalan Thamrin Jakarta akan ditutup selamanya. Banyak orang yang tumpah ruah datang ke tempat tersebut. Dengan alasan untuk menggali kenangan saat bersama MCD Sarinah. Sayangnya, ratusan orang yang datang tidak mengikuti protokol kesehatan Social Distancing. Seakan-akan, mereka tidak takut dan kebal akan ganasnya COVID-19.
Percaya atau tidak, tingkah laku masyarakat di atas sungguh melukai kinerja tim medis. Yang berjuang dengan bertaruh nyawa. Dan berharap besar agar penanganan pasien COVID19 bisa selesai secepatnya. Meskipun, setiap saat, mereka bisa terpapar dahsyatnya COVID-19.
Jangan kaget, jika tagar "Indonesia terserah" menjadi trending topik di Twitter. Timeline didominasi oleh kekecewaan masyarakat atas orang-orang yang dianggap "menganggap enteng" krisis COVID-19. Bahkan, seakan-akan, mereka menginginkan agar Pandemi Virus Corona ini tidak berakhir secepatnya.
Respon masyarakat yang menyatakan "suka-suka kalian saja" di media sosial menjadi penanda sebuah keputusasaan. Harapan tim medis tidak dipatuhi, agar tetap mengikuti protokol kesehatan.
Dan, masyarakat diharapkan bisa berdamai dengan COVID-19. Namun, perlu diingat bahwa Pemerintah menggarisbawahi kata "berdamai" di sini bukan berarti menyerah. Pemerintah akan terus bersikap tegas kepada orang-orang yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Demi percepatan penanganan COVID-19. Â Â
Perlu diketahui bahwa dengan adanya peringatan Harkitnas 2020. Maka, semua pihak diharapkan bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari krisis COVID-19. Saatnya, masyarakat membangkitkan kesadaran untuk melakukan pergerakan nasional.