Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

3 Hal yang Perlu Dipersiapkan agar Mudik Online Lebih Bermakna

16 Mei 2020   01:54 Diperbarui: 16 Mei 2020   01:50 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Hal yang Perlu Anda Persiapkan Saat Mudik Online (Sumber: shuterstock/diolah)

Bangsa Indonesia akan merayakan Hari Raya Lebaran yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dari Mudik secara Fisik akan berganti menjadi Mudik Online. Jika mudik secara fisik, maka biasanya sepuluh hari menjelang Hari Raya Lebaran, orang-orang mulai melakukan aktifias mudik ke kampung halaman. Agar, perayaan Hari Raya Lebaran di kampung halaman lebih bermakna.

Terminal bus, bandara dan stasiun kereta api, mulai dipenuhi oleh masyarakat yang hendak mudik. Mereka telah membeli tiket transportasi hingga 2 bulan sebelum keberangkatan. Mudik menjadi ritual tahunan yang wajib dilakukan banyak orang, khususnya umat Islam. Untuk merayakan Hari Raya lebaran di kampung halaman bersama orang tua dan keluarga.

Mudik menjadi sebuah keharusan karena semua orang ingin kembali ke fitrah (kesucian). Ya, mereka bisa bermaaf-maafan bersama orang tua, keluarga besar dan tetangga. Yang telah memberikan rangkaian kenangan indah dalam perjalanan hidup.

Namun, tahun 2020 ini akan sangat jauh berbeda. Adanya larangan mudik sesuai dengan kebijakan pemerintah. Dan, anjuran Majelis Ulama Indonesia (MUI). Membuat umat Islam menunda untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19.

Seperti apa yang dikatakan oleh juru bicara Gugus Tugas Penanganan Percepatan COVID-19 Achmad Yurianto. Bahwa, aktivitas mudik berpeluang besar menimbulkan penyebaran Virus Corona lebih luas. Oleh sebab itu, menahan mudik  ke kampung halaman adalah cara terbaik untuk memutus mata rantai COVID-19.

Lantas, apakah dengan batalnya melakukan mudik secara offline akan menyurutkan jalinan silaturahmi kita? Tentu tidak. Di era yang serba digital, kegagalan untuk mudik secara fisik ke kampung halaman bisa diobati dengan melakukan ritual mudik secara online.

Mudik online berarti anda bisa melakukan mudik secara maya dengan menggunakan jaringan internet. Meski, fisik tidak saling berdekatan, tetapi mudik akan tetap indah dan seru dengan mudik online.

Anda bisa melakukan sungkeman dan jabat tangan buat orang tua dan keluarga secara maya. Tentu, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Saat anda ingin melakukan mudik online. Setidaknya, ada 3 hal penting yang perlu dipersiapkan saat anda melakukan mudik online, yaitu:    

Kuota Yang Mencukupi

Banyak provider atau perusahaan telekomunikasi yang menawarkan kemudahan dan biaya murah, untuk komunikasi pelanggan. Tentu, setiap provider mempunyai kelebihan dan kekurangan. Anda mesti bijak untuk memilih jaringan dan koneksi sesuai selera anda.

Hal pertama yang harus dipersiapkan untuk melakukan mudik online adalah tercukupinya kuota internet. Kuota internet tersebut harus mampu menjangkau ritual mudik online anda. Tentu biaya panggilan video (Video call) lebih mahal ketimbang panggilan biasa.

Jangan sampai koneksi internet terputus karena kuota internet habis. Anda perlu mempersiapkan kuota internet yang cukup. Tergantung, anda ingin melakukan panggilan video ke berapa orang. Karena, di Hari Raya Lebaran, orang lebih nyaman dan asik menggunakan panggilan video. Ketimbang menggunakan panggilan biasa. Karena, bisa melihat langsung kondisi terkini.

Anda akan merasa berdekatan secara fisik, meskipun dalam dunia maya. Ritual mudik online untuk acara jabat tangan dan sungkeman akan terlihat seperti nyata. Benar-benar, mudik online bisa menggantikan ritual mudik secara fisik. Kegembiraan tidak berkurang, meskipun jarak fisik yang sangat berjauhan.   

Kuota internet yang mencukupi untuk melakukan ritual mudik online (Sumber: shuterstock)
Kuota internet yang mencukupi untuk melakukan ritual mudik online (Sumber: shuterstock)
Aplikasi yang Dipakai

Saat Pandemi Virus Corona, kegiatan seperti web seminar (webinar), kultwit, kulwap dan reunian bisa dilakukan dengan baik. Ada dosen yang tetap mengajar mahasiswa secara online. Bahkan, ada dosen penguji dan pembimbing skripsi atau tesis yang dilakukan secara online. Mudah, bukan?

Kegiatan tersebut berlangsung dengan menggunakan berbagai aplikasi digital. Seperti Zoom, Cisco Webex, Hangout dan lain-lain. Bagaiamana dengan mudik online? Tentu, bisa dilakukan dengan menggunakan dengan aplikasi. Anda tinggal memilih aplikasi mana yang cocok dengan kondisi anda.

Ada aplikasi Skype yang sangat familiar bagi masyarakat Indonesia. Aplikasi ini cocok bagi anggota keluarga yang ingin bersilaturahmi. Asiknya, anda bisa mengakses secara gratis.

Namun, aplikasi yang kini lagi naik daun adalah Zoom. Aplikasi ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Dari seminar hingga guru mengajar muridnya secara online. Dengan aplikasi Zoom, anda bisa mengajak banyak anggota keluarga. Agar, bisa saling bertatap muka secara online dalam waktu yang bersamaan.

Bahkan, saat video call berlangsung, anda bisa melakukan chat sekaligus. Sayangnya, di aplikasi Zoom mempunyai batasan waktu saat anda melakukan telepon. Hal ini diperuntukan bagi pengguna aplikasi Zoom yang tak berbayar.

Selain aplikasi di atas, WhatsApp Video Call melalui aplikasi WhatsApp adalah cara termudah yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia. Aplikasi ini sering digunakan untuk melakukan panggilan video. Apalagi, jika melakukan panggilan video secara pribadi. Baik kepada orang tua atau keluarga terdekat.

Sebenarnya, ada aplikasi lain yang bisa digunakan untuk ritual mudik online. Seperti Google Duo dan Hangouts yang dimiliki oleh Google. Juga, ada aplikasi Marco Polo yang bisa mengirim pesan, media sosial, dan pesan video saat panggilan berlangsung. Tetapi, aplikasi-aplikasi tersebut "belum" familiar di masyarakat Indonesia.  

Terpenting, aplikasi apapun yang digunakan adalah bertujuan untuk mendekatkan yang jauh. Fisik boleh berjauhan, tetapi silaturahmi tetap berdekatan. Dan, mudik online tetap berjalan, untuk sungkeman dan jabat tangan secara maya.

Pilih aplikasi yang cocok untuk melakukan panggilan video (video call) di saat mudik online (Sumber: shuterstock)
Pilih aplikasi yang cocok untuk melakukan panggilan video (video call) di saat mudik online (Sumber: shuterstock)
Persiapkan Uang THR (Tunjangan Hari Raya)

Ada ungkapan menarik menjelang Hari Raya Lebaran. Jika, tidak bisa pulang badannya, maka bisa pulang uangnya. Jika, tidak bisa mudik orangnya, silahkan kirim mentahnya. Namun, kehadiran secara fisik adalah yang utama. Itulah sebabnya, masyarakat sebisa mungkin untuk bisa mudik ke kampung halaman.

Berhubung dalam kondisi Pandemi Virus Corona, maka mudik menjadi hal yang dilarang. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah dan anjuran Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tidak mudik justru menjadi bukti cinta  anda kepada orang tua dan keluarga di kampung halaman. Karena, mudik sangat berpeluang besar menyebarkan wabah COVID-19.

Oleh sebab itu, mudik online adalah solusi terbaik. Agar, ritual pulang ke kampung tetap terbayarkan. Meskipun, dilakukan melalui ranah digital. Dan, hal terakhir yang wajib dipersiapkan untuk melakukan mudik online adalah pentingnya mempersiapkan uang THR (Tunjangan Hari Raya).

Bagi yang mempunyai uang lebih, maka beruntung mampu mengirim THR untuk orang tua dan anggota keluarga di kampung halaman. Namun, bagi yang dalam kondisi kesulitan keuangan, maka mengirim THR bukanlah menjadi sebuah kewajiban. Karena, orang tua dan keluarga di kampung pasti memahami kondisi anda.

Pengiman THR pun bisa berubah bentuk di era Financial technology (Fintech) ini. Anda bisa mengirim THR melalui berbagai bentuk dompet elektronik atau dompet digital. Pengiriman THR makin mudah dalam sentuhan jari (touchscreen) di Smartphone.

Jika anda dalam kondisi keuangan yang baik. Maka, anda bisa transfer uang ke orang tua dan keluarga melalui bank atau dompet digital. Tetapi, bagi anda yang sedang dalam kondisi keuangan terbatas karena dampak Pandemi Virus Corona. Maka, mengirim ucapan Selamat Hari Raya Lebaran menjadi pengobat rindu bagi orang tua dan keluarga di kampung halaman.

Percayalah, orang tua dan keluarga di kampung halaman sangat memahami kondisi anda. Sejatinya, anda dan orang tua ingin bertatap muka langsung secara fisik. Tapi, Pandemi Virus Corona menjadi penghalang sementara jalinan silaturahmi tersebut.

Dan, THR bisa hadir untuk mengurangi rasa sedih orang tua dan keluarga di kampung halaman. Bagi yang tidak bisa, bersabarlah. Karena, rejeki akdn selalu ada. Jika, anda tetap ingat dan mencintai orang tua dan keluarga di kampung halaman.  

Tunjangan Hari Raya (THR) bisa ditransfer melalui bank atau dompet digital (Sumber: shuterstock)
Tunjangan Hari Raya (THR) bisa ditransfer melalui bank atau dompet digital (Sumber: shuterstock)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun