Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

7 Trik Belanja Kado Lebaran yang Gak Bikin Kantong Jebol

13 Mei 2020   02:24 Diperbarui: 13 Mei 2020   02:23 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
7 Trik Belanja Kado Lebaran yang gak Bikin Kantong Jebol (Sumber: shutterstock/diolah)

"Baju baru, alhamdulillah, 'tuk dipakai di Hari Raya..." 

Masih ingatkah penggalan lagu di atas? Lagu yang dinyanyikan pada tahun 90-an tersebut, selalu diputar saat Ramadan atau Hari Raya Lebaran. Apalagi, sang penyanyi adalah artis Dhea Ananda yang cantik dan imut. Dia menyanyikan lagu tersebut dengan riang gembira.

Lagu tersebut memberikan gambaran bahwa setiap menjelang Hari Raya Lebaran, maka masyarakat berkompetisi untuk belanja pakaian baru. Oleh sebab itu, belanja Kado Lebaran menjadi sebuah kebiasaan puluhan tahun silam. Sekarang, masyarakat bisa belanja Kado Lebaran secara online maupun offline.

Banyak pendapat pro dan kontra tentang belanja Kado Lebaran. Apalagi, saat Pandemi Virus Corona seperti sekarang ini. Di mana, banyak orang sedang berupaya untuk mengencangkan ikat pinggang. Masyarakat mulai berpikir untuk belanja kebutuhan yang sangat mendesak.

Lantas, bagaimana dengan masyarakat yang tetap "keukeuh" mau belanja Kado Lebaran?. Setiap orang punya hak untuk belanja Kado Lebaran. Tetapi, masyarakat perlu memahami beberapa hal penting. Agar, belanja Kado Lebaran gak bikin kantong jebol. Setidaknya, ada 7 trik yang bisa anda gunakan agar belanja Kado Lebaran tepat guna.  

Belanja Kado Lebaran gak Bikin kantong jebol (Sumber: dokumen pribadi)
Belanja Kado Lebaran gak Bikin kantong jebol (Sumber: dokumen pribadi)
Menentukan Anggaran dan Kado Lebaran yang Ingin Dibeli 
Hal pertama yang harus diperhatikan untuk belanja Kado Lebaran adalah menentukan anggaran. Dan, Kado Lebaran apa yang akan dibeli. Karena, dengan menentukan anggaran, maka pengeluaran untuk Kado Lebaran jelas ada dananya.

Anda tidak mungkin bisa belanja Kado Lebaran, jika tidak ada anggarannya, bukan? Apalagi, jika anda memaksa untuk berhutang pada orang lain. Hanya untuk belanja Kado Lebaran. Bisa-bisa, bukannya anda hepi saat Hari Raya Lebaran. Tetapi, sedih karena memikirkan hutang.  

Menggunakan Rumus "334"
Ada cara unik, agar anda bisa dengan mudah untuk mengalokasikan anggaran. Khususnya, buat belanja Kado Lebaran. Anda bisa mencoba rumus alokasi anggaran yang bernama Rumus 334.

Apa yang dimaksud dengan Rumus 334 itu? Anda bisa menyisihkan sebesar 30 persen untuk tabungan dan investasi, serta untuk pembayaran kewajiban seperti seperti cicilan dan utang sebesar 30 persen. Kemudian, sisanya sebesar 40 persen bisa anda gunakan untuk mengabulkan keinginan anda. Seperti berbelanja Kado Lebaran dan lain-lain.

Rumus 334 tersebut sangat membantu anda untuk mengatur keuangan. Agar, anda tidak menghabiskan keuangan tanpa arah dan tujuannya. Juga, anda mampu membagikan anggaran sesuai dengan kebutuhannya. Jadi, anda tidak "gelagapan", jika ada kebutuhan insidentil (mendadak) kapanpun.

Jangan Tergiur Barang Diskon
Siapapun pasti tergiur dengan adanya harga promo atau barang diskon. Apalagi, jika barang tersebut sangat menarik hati. Banyak orang yang mengumbar keuangannya untuk belanja barang diskon. Tanpa melihat kondisi keuangan mereka.

Oleh sebab itu, untuk membuat kantong anda tidak jebol, maka anda jangan tergiur dengan barang diskon. Apalagi, jika kondisi keuangan anda sedang lunglai. Juga, barang diskon tersebut tidak terlalu anda butuhkan.

Tentukan Tempat Belanja Sesuai Isi Kantong
Ada ungkapan bahwa semakin tinggi status sosial, maka semakin mewah tempat belanjanya. Itu lumrah, karena berkaca pada kondisi keuangan mereka. Dengan kata lain, apa yang mereka inginkan, kondisi keuangan mampu mengabulkan keinginannya.

Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah faktor gengsi. Banyak orang berbelanja di tempat mewah. Tanpa melihat status sosial dan kondisi keuangan. Mereka mengikuti hawa nafsu belanja dan ajakan teman, baik teman arisan, reuni, klub dan lain-lain.

Padahal, anda perlu menentukan tempat belanja. Yang cocok dengan kondisi keuangan anda terlebih dahulu. Mengapa? Tempat belanja sangat berpengaruh terhadap harga barang. Semakin mewah dan nyaman tempat belanjanya, biasanya pajak dan biaya yang dikeluarkan mereka sangatlah besar. Hal ini berdampak pada harga barang yang dijual.

Oleh sebab itu, jika anda belanja Kado Lebaran di toko biasa dengan supermarket, harga pasti akan berbeda. Dan, biasanya, harga di supermarket akan lebih mahal. Karena, kenyamanan tempat belanja dan layanan pelanggan sangat diprioritaskan.

Anda perlu melihat kondisi keuangan anda terlebih dahulu. Sebelum memutuskan belanja Kado Lebaran di sebuah tempat belanja. Jika, kondisi keuangan anda pas-pasan, maka tidak ada salahnya belanja Kado Lebaran di toko dekat tempat tinggal anda. Tetapi, jika anda mempunyai anggaran lebih, maka anda bisa belanja di swalayan atau supermarket.   

Belanja Jauh-jauh Hari Saat ada Promo Khusus
Pada umumnya, masyarakat belanja Kado Lebaran, ketika mendekati Hari Raya Lebaran. Percayalah, ketika sebuah barang banyak peminatnya. Dan, stok barang mulai menipis. Maka, sangat mungkin sebuah tempat belanja akan menaikan harga barang tersebut.

Bahkan, untuk membuat terpesona para pelanggan. Harga sebuah barang akan dinaikan terlebih dahulu. Kemudian, akan diberi diskon dengan besaran tertentu.

Bagi anda yang kurang paham masalah trik marketing seperti ini. Anda akan tergiur untuk berbelanja, karena barang sedang mengalami harga promo khusus. Seakan-akan barang dijual dengan harga Promo Khsusus menyambut Hari Raya Lebaran. Padahal, harga tersebut adalah harga yang normal. Bisa-bisa, harga tersebut lebih mahal dari harga normal.

Oleh sebab itu, jika anda hendak belanja Kado Lebaran. Maka, sejak jauh-jauh hari anda sudah melakukannnya. Anda bisa berbelanja sebelum memasuki bulan Ramadan. Saya sendiri sering belanja di sebuah swalayan dengan harga yang "sangat-sangat" miring. Jauh sebelum memasuki bulan Ramadan.

Cara jitu yang saya lakukan adalah saya melakukan survei terlebih dahulu. Atau, jalan-jalan pada hari biasa. Sekedar lihat-lihat harga dari sebuah barang yang saya inginkan. Kemudian, bandingkan harganya saat hari Minggu. Atau, saat hari libur nasional. Biasanya, swalayan akan memberi harga diskon khusus saat hari-hari istimewa.

Lalu, bandingkan harga barang yang saya incar. Apakah harganya berkurang drastis? Jika ya, saya mencicilnya untuk Kado Lebaran. Dengan catatan, saya harus paham harga barang normal tersebut di tempat lainnya.

Sebagai contoh, saya mengincar sebuah sepatu merek A. Saya melihat harga sepatu tersebut di swalayan X dengan harga 300 ribu. Kemudian, saya bandingkan harga di swalayan Y dengan harga normal 280 ribu. Jelas, harga di swalayan Y lebih murah.

Oleh sebab itu, saya akan survei harga sepatu merek A di swalayan Y. Pada hari minggu atau weekend, hari libur dan hari special lainnya. Ternyata, harga sepatu merek A dijual dengan harga promo khusus seharga 150 ribu.

Saya tidak akan langsung membelinya. Saya akan pantau harga di 2 minggu berikutnya. Jika, sepatu merek A masih ada dan harga promo khsusus tetap 150 ribu, bahkan bisa lebih murah. Dan, kondisi keuangan saya memungkinkan, maka saya akan membelinya untuk Kado Lebaran. Ini trik belanja saya yang bisa anda coba.

Jangan Segan-segan untuk Mengecek Harga
Saya adalah tipe orang yang rewel. Dalam arti, saya akan mengecek harga sebuah barang sebelum memutuskan untuk membelinya. Kecuali, bagi mereka yang berstatus 'Sultan", maka harga barang bukan masalah. Tetapi, bagi orang yang biasa, mengecek harga barang adalah sebuah kewajiban.

Jangan terbiasa melihat tampilan menarik dari sebuah barang tanpa melihat harganya. Saya akan bertanya harga pada pramuniaga atau pemilik sebuah tempat belanja. Sebelum sreg untuk membelinya. Bahkan, jika belanja di sebuah toko, maka sayalah jagonya "menawar" barang. Segala cara dikeluarkan agar pemilik toko luluh, dan memberi diskon spesial.

Namun, jika belanja di swalayan, saya akan mengecek kondisi barang. Kemudian, mengecek harga dan merek barang tersebut. Dan, saya bandingkan dengan harga barang tersebut di tempat belanja lainnya. Jika, barang tersebut benar-benar murah atau di bawah harga normal. Maka, saya akan memutuskan membelinya untuk Kado Lebaran. Tentu, setelah melihat kondisi keuangan.

Bawa Teman Belanja yang Cocok
Saya memahami bahwa tidak semua orang jago menawar, tahu merek dan harga sebuah barang. Oleh sebab itu, anda bisa membawa teman belanja yang tepat. Maksudnya, teman belanja tersebut adalah sosok yang bijak. Bukan tukang "kompor", di mana setiap anda menginginkan sebuah barang. Maka, dia memberi dorongan untuk membelinya. Tanpa, melihat kondisi keuangan anda.

Teman belanja anda bisa menjadi sosok "konsultan" dadakan dan gratis. Di saat anda menginginkan sebuah barang untuk Kado Lebaran. Mereka hadir memberi masukan terbaik tentang harga, kualitas dan lain-lain.

Sebagai contoh, teman anda akan mengatakan, "wah, kalo yang ini bro harganya seharusnya lebih murah. Bagusan harga yang di sana, lebih murah dengan kualitas yang sama". Atau, "mendingan belinya jangan sekarang deh bro, besok minggu biasanya di swalayan ini ada diskon gede-gedean. Dijamin kamu pasti terpesona. Saya temanin lagi deh besok minggu".  

Gunakan Uang Tunai, Jangan Pakai Kartu Kredit
Saya sarankan, jika anda  belanja Kado Lebaran menggunakan uang kontan saja. Hindari menggunakan kartu kredit. Dengan menggunakan uang kontan, maka akan terbiasa membelanjakan sesuai dengan kondisi uang kontan tersebut.

Manusia pada dasarnya adalah suka berlebih-lebihan alias tamak. Ketika, memakai kartu kredit yang tidak terkontrol. Maka, barang belanjaan akan membengkak 2-5 kali lipat di luar perkiraan.

Seringkali, mereka belanja barang, bukan berdasarkan kebutuhan untuk Kado Lebaran. Tetapi, mereka belanja berdasarkan keinginan atau hawa nafsu. Tinggal gesek, apa sih susahnya. Namun, ketika melihat tagihan bulanan kartu kredit yang membengkak, maka anda akan mengalami "sport" jantung. Anda semakin tertekan ketika anda tidak bisa membayar tagihan bulanan tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun