Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Membangun Semangat Ramadan dan Waisak di Tengah Pandemi

7 Mei 2020   02:43 Diperbarui: 7 Mei 2020   03:18 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangun Semangat Ramadan dan Waisak di Tengah Pandemi (Sumber: Kompas.com & CNN Indonesia/diolah)

Namun, dengan niat jihad fi sabilillah, maka momen tersulit itu dilalui dengan penuh keyakinan. Semangat Rasulullah SAW dan para sahabatnya tidak pernah kendor. Justru, mereka semakin bersemangat untuk memerangi musuh Islam pada masanya.

Bahkan, Rasulullah SAW menjadi contoh pemimpin terbaik di dunia. Beliau adalah sosok pemimpin yang dicintai dan diikuti para pengikutnya. Beliau bukan sekedar NATO (No Action Talk Only). Tetapi, beliau selalu tampil di depan, menjadi contoh bagi yang lain.

Rasa optimis Rasulullah SAW juga tercatat, saat belaiu diusir oleh kafir Quraisy. Dan, pergi ke Thaif bersama dengan sahabat Zaid bin Haritsah. Thaif yang berjarak kurang lebih 60 km dari Makkah memberikan harapan besar untuk menyebarkan agama Islam.

Kenyataannya, masyarakat Thaif justru menolak keras. Bahkan, mereka kompak menghujani batu manusia paling agung di dunia ini. Dan, sahabatnya Zaid bin Haritsah. Atas penolakan keras di Thaif membuat Rasulullah SAW penuh semangat dan optimis untuk kembali ke Makkah. Di mana, warganya telah mengusirnya hingga beliau pergi ke Thaif.

Semangat Rasulullah SAW dalam menegakan agama Islam, menjadi amunisi yang kuat umat Islam sekarang ini. Dalam kondisi tersulit apapun, rasa optimis harus tetap ada. Rasulullah SAW sangat optimis bahwa agama Islam akan menyebar hingga ke belahan dunia. Meskipun, harus melewati banyak rintangan.

Sifat optimis Rasulullah SAW harus menjadi pemicu semangat umat Islam untuk melaksanakan ibadah, dalam kondisi tersulit apapun. Apalagi, saat sekarang ini, umat Islam sedang melakukan ibadah puasa bulan Ramadan 2020. Bukan dalam kondisi normal, tetapi dalam kondisi Pandemi Virus Corona.

"Wahai putra Adam! Kamu bebas memilih dari apa yang menimpa dirimu dalam hidup, antara putus asa dan berharap, pesimisme dan optimisme. Namun, kamu akan menemukan harapan dan optimisme bersama Allah, dan putus asa dan pesimisme bersama Setan, 'agar ia membuat kesedihan bagi orang yang beriman. Tapi dia tidak bisa melukai mereka sedikitpun (yang optimistis), kecuali atas izin Allah '[Al-Mujdilah: 10]." (Bukhari dan Muslim).

Persiapan Buka Puasa di Bulan Ramadan di salah satu masjid di Kota Denpasar Bali (Sumber: dokumen pribadi)
Persiapan Buka Puasa di Bulan Ramadan di salah satu masjid di Kota Denpasar Bali (Sumber: dokumen pribadi)
Meskipun, dalam kondisi yang sulit karena Pandemi Virus Corona. Namun, semangat umat Islam untuk membantu orang lain tetap menyala. Bagi yang mempunyai rejeki berlebih, mereka memberikan bantuan bagi orang lain. Baik berupa makanan atau takjil Ramadan. Bagi mereka yang sedang berbuka puasa di rumah saja.

Pandemi Virus Corona tidaklah menjadi hambatan untuk saling berbagi. Justru, saat ini, rasa empati dan jiwa sosial semakin tinggi. Karena, membantu orang lain tidak akan menghilangkan rejeki bagi si pemberi. Tetapi, dengan membantu orang lain, justru rejeki akan bertambah berkali-kali lipat. Itulah semangat Ramadan yang selalu dipupuk dalam diri umat Islam di manapun berada.

Dengan niat ikhlas karena Allah SWT, umat Islam belajar dari contoh yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Untuk memeriahkan semarak bulan Ramadan 2020, meskipunj dari rumah saja. Insya Allah, doa-doa yang dipanjatkan umat Islam yang sedang berpuasa di bulan Ramadan, akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Oleh Sebab itu, kondisi Pandemi Virus Corona bukan menajdi penghalang umat Islam untuk memeriahkan bulan Ramadan 2020. Tetapi, justru menjadi pemicu optimism. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun