Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Membangun Semangat Ramadan dan Waisak di Tengah Pandemi

7 Mei 2020   02:43 Diperbarui: 7 Mei 2020   03:18 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangun Semangat Ramadan dan Waisak di Tengah Pandemi (Sumber: Kompas.com & CNN Indonesia/diolah)

Selain sosok Rasulullah SAW yang telah menjadi panutan  umat manusia di dunia. Sejarah juga mencatat bahwa selain umat Islam, yaitu umat Buddha telah melahirkan sosok yang menjadi contoh dalam perjalanan hidupnya.

Kita memahami bahwa agama Buddha adalah salah satu agama yang diakui oleh kementerian Agama RI. Agama Buddha muncul ke dunia karena peran Pangeran Siddharta Gautama. Belaiu lahir pada tahun 634 SM di Taman Lumbini, India Utara. Sebagai putra mahkota Kerajaan Kapilavastu.

Patung Sang Buddha di Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah (Sumber: cnnindonesia.com)
Patung Sang Buddha di Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah (Sumber: cnnindonesia.com)
Seperti layaknya kerajaan, maka Pangeran Siddharta Gautama diramal akan menjadi raja atau pertapa. Namun, ayahnya justru tidak menghendaki Pangeran Siddharta Gautama menjadi seorang pertapa.

Oleh sebab itu, Pangeran Siddharta Gautama dibesarkan dalam kesenangan dan kemewahan. Hal ini bertujuan agar terhindar dari orang-orang yang mengalami kesusahan.

Kesejahteraan hidup Pangeran Siddharta Gautama, justru tidak membuatnya bahagia. Beliau masih melihat orang-orang yang hidup menderita. Oleh sebab itu, beliau memutuskan untuk meninggalkan kemewahan dalam lingkungan kerajaan. Memilih untuk menjadi rakyat jelata.

Pada perjalanan spiritualnya, Pangeran Siddharta Gautama berhasil mencapai penerangan sempurna di Bodhgaya pada tahun 588 SM. Itulah sebabnya, disebut sebagai Buddha. Pencapaian tersebut terjadi pada usia 35 tahun. Dan, sang Buddha wafat atau paranibbana di Kusinara, India pada tahun 544 SM, di usia 80 tahun.

Dengan demikian, perjalanan hidup sang Buddha memberikan 3 (tiga) peristiwa agung dalam hidupnya. Sekarang menjadi peringatan Trisuci Waisak, yang jatuh pada Purnamasidi di bulan Waisak.

Adapun, 3 (tiga) peristiwa penting tersebut adalah 1) kelahiran Pangeran Sidhatha Gautama pada Tahun 623 SM, di Taman Lumbini, India Utara; 2) pencerahan Sidhatha Gautama untuk menjadi sang Buddha pada tahun 588 SM. di Bodhgaya; dan 3) Wafat atau Parinibbana  sang Buddha pada tahun 543 SM di Kusinara India Utara.

Tiga peristiwa agung tersebut mengajarkan kepada umat Buddha untuk memahami pesan baik sang Buddha. Yaitu, menghayati dan menerapkan kebenaran Dhamma dalam kehidupan sehari-hari.

Semangat Ramadan dan Waisak

Dalam sejarah kehidupannya, Rasulullah SAW pernah melalui bulan Ramadan dalam kondisi perang. Perang yang bertujuan untuk menegakan kebenaran akan ajaran Islam. Tentu, tidaklah mudah untuk menghadapi kafir Quraisy dalam kondisi sedang berpuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun