Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerita Sedih Tabungan, Emas Batangan, dan Kos Bulanan

5 Mei 2020   02:21 Diperbarui: 5 Mei 2020   02:25 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunggak tagihan kos bulanan (Sumber: dokumen pribadi)

Akhirnya, untuk memenuhi kebutuhan penting lainnya, menggunakan uang yang ada dalam tabungan. Bagi saya tidaklah masalah, karena usaha saya bisa berjalan dengan baik.

Namun, di kala uang yang digunakan sebagai "perputaran modal" tidak bisa balik lagi. Karena, keburu datang Pandemi Virus Corona, maka "mau tidak mau" harus menguras isi tabungan. Demi, kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, lama kelamaan isi tabungan makin menipis.

Di saat Ramadan 2020 kali ini, kondisi isi tabungan mulai tak menarik lagi. Karena, isinya hanya untuk hidup sehari-dua hari saja. Untungnya, masih ada uang kontan, untuk jaga-jaga satu minggu ke depan. Yang diperoleh dari pemasukan lain yang tidak terduga. Dan, pemasukan tersebut menjadi keberkahan di bulan yang mulia ini.

Lelang Emas Batangan 

Seperti di bahas di awal, pemasukan atau penghasilan yang saya peroleh digunakan untuk usaha distribusi produk kelontong. Nah, agar bisa berbisnis dari sektor lain. Maka, saya mencoba investasi emas batangan.

Uang yang terkumpul dari penghasilan usaha, saya belikan dalam bentuk emas batangan. Setiap ada uang lebih, saya membelinya emas batangan 3 gram, yang dibeli dari gerai Logam Mulia. Hingga, saya bisa mengumpulkan 9 gram. Saya membelinya dengan kisaran harga 620 ribu. Kini, harga emas melonjak tinggi, lebih dari 800 ribu lebih.

Setiap saya membeli emas batangan, saya masukan ke Pegadaian untuk mendapatkan uang segar. Jadi, bukan hanya mempunyai dana segar. Tetapi, saya juga mempunyai simpanan emas batangan. Yang, suatu saat nanti akan melonjak harganya, seperti sekarang ini.

Emas batangan hilang di pegadaian karena tidak bissa menebus tagihan gadai (Sumber: dokumen pribadi)
Emas batangan hilang di pegadaian karena tidak bissa menebus tagihan gadai (Sumber: dokumen pribadi)
Menjelang Ramadan 2020, saya hendak mengambil semua gadai emas batangan tersebut, dari hasil usaha saya. Tetapi, uang yang saya kumpulkan ternyata untuk kebutuhan yang "sangat  penting" yaitu keluarga dan anak saya. Bahkan, untuk menutupi kebutuhan penting tersebut, saya berhutang sama teman akrab.

Bagi saya tidak masalah, karena saya bisa mengumpulkan rupiah demi rupiah Kembali. Dari usaha saya, untuk mengembalikan uang yang terpakai tersebut. Ternyata,  takdir berkata lain. 

Uang tersebut tidak bisa berputar Kembali, karena Pandemi Virus Corona. Akhirnya, harapan untuk mengambil emas batangan di Pegadaian tinggal harapan.

Tagihan sebesar kurang lebih 5 juta tersebut tidak bisa saya tebus. Dan, emas batangan pun terpaksa dilelang. Padahal, kalau saya bisa menebusnya, dan menjualnya Kembali. Uang segar kurang lebih 8 juta ada di tangan. Ya, sudahlah. Manusia boleh berencana, Allah SWT Yang Maha Menentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun