Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Membangun Inspirasi Kebaikan dari Semangat Ramadan

7 Juni 2019   04:52 Diperbarui: 7 Juni 2019   05:00 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kejujuran karena Allah SWT (Sumber: dokumen pribadi)

Di zakat fitrah yang anda tunaikan, ada hak fakir miskin yang wajib dibagikan. Anda ikut andil untuk menciptkan kebahagiaan para fakir miskin dan kaum dhuafa. Dan, ini merupakan salah satu implementasi dari kepedulian kepada orang lain yang sangat membutuhkan.

Nah, dari sikap peduli anda saat bulan Ramadan bisa diterapkan di bulan-bulan berikutnya. Membantu orang lain bukanlah hal yang dilakukan karena berharap pahala. Tetapi, membantu orang yang membutuhkan didasarkan karena anda adalah makhluk sosial.

Anda tidak bisa hidup sebagai manusia tanpa kehadiran  dan bantuan orang lain. Masalah pahala, anda serahkan saja pada Allah SWT. Biarlah Allah SWT Yang Maha Tahu tentang perbuatan baik anda. Karena, anda tidak bisa menuntut pahala atas perbuatan anda.

Sifat peduli terhadap sesama tetap anda lanjutkan di bulan-bulan selain Ramadan. Jiwa sosial anda akan terus tergerak karena sudah terlatih saat anda berpuasa. Membantu kepada orang lain yang membutuhkan adalah sebuah keharusan, bukan karena anda berpuasa.  
 
MENGHORMATI KEBERAGAMAN

Bulan Ramadan juga telah melatih anda membantu orang lain tanpa memandang SARA. Tidak memandang, apakah mereka satu pandangan atau berbeda pilihan politik dengan anda. Ketika anda bersedekah, memberikan takjil gratis atau menunaikan zakat  tidak membawa unsur tertentu.

Anda punya prinsip bahwa semua orang yang membutuhkan adalah satu saudara tanpa embel-embel tertentu. Bulan Ramadan telah menyingkirkan perbedaan. Dan, bulan Ramadan justru menjunjung tinggi perbedaan yang ada di masyarakat.

Menghormati perbedaan di bulan Ramadan menjadi inspirasi anda di bulan-bulan selain Ramadan. Anda tetap bersifat dermawan terhadap siapapun. Tanpa memandang perbedaan pandangan politik atau embel-embel apapun.

Perbedaan bagi anda adalah sebuah pelangi yang indah. Tetap dijaga agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa. Bukanlah. Salah satu 4 pilar bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan anda tentang artinya sebuah perbedaan. Karena perbedaan itu indah, laksana pelangi.
Bahkan, dalam sejarah Islam, Rasulullah SAW tidak mengusir kaum Yahudi ketika Islam sedang meraih puncak keemasan. Tetapi, memberikan kesempatan kaum Yahudi untuk hidup secara damai. 

Rasulullah SAW telah mengajarkan tentang artinya perbedaan. Sebatas perbedaan tersebut banyak menciptakan kebaikan.

Nah, Rasulullah SAW telah memberikan suri tauladan indah tentang artinya keberagaman. Maka, umat Islam tidak punya alasan apapun untuk menolak keberagaman.  Juga, saat anda berpuasa sangat menghormati perbedaan. Oleh karena itu, perbedaan tetap dihormati di bulan-bulan selain Ramadan.

Pelangi indah laksana sebuah keberagaman (Sumber: kata.co.id/diolah)
Pelangi indah laksana sebuah keberagaman (Sumber: kata.co.id/diolah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun