Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Drama Emosi dan Air Mata itu Bernama Mudik Lebaran

6 Juni 2018   23:56 Diperbarui: 7 Juni 2018   00:38 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung halaman, tujuan mudik Lebaran yang meluapkan emosi dan air mata (Sumber: dokumen pribadi)

Bagi anda yang mudik melewati jalur tengkorak Surabaya-Ngawi membutukan perhatian ekstra tinggi. Pada jalur Wilangan Nganjuk hingga Ngawi masih banyak lubang jalan atau tambal sulam yang bisa membahayakan nyawa anda sewaktu-waktu. Saya sangat berhati-hati saat melewati jalur berbahaya. Dan, sudah sering melihat orang mengalami kecelakaan di jalur tersebut.

Bagi orang biasa, Mudik Lebaran sepertinya identik dengan pertaruhan nyawa. Mereka harus siap-siap bertaruh air mata selama proses perjalanan mudik. Mereka ingin menunjukan kegembiraan di hadapan orang tua dan keluarga bahwa kondisinya baik-baik saja. Serta, ingn menunjukan bukti sukses dan bahagianya di hadapan orang tua dan keluarga.

Bisa berkomunikasi dengan orang tua di sawah selalu membuat kangen mudik lebaran ( Sumber: dokumen pribadi)
Bisa berkomunikasi dengan orang tua di sawah selalu membuat kangen mudik lebaran ( Sumber: dokumen pribadi)
Banyak orang tua yang tidak berharap lebih pada anaknya. Kehadiran anak saat Lebaran bisa menghapus kerinduan yang mereka pendam selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Begitu sebaliknya dengan anak. Sang anak juga ingin bertatap muka langsung, memeluk raganya bahkan bisa bersimpuh atau bersujud di hadapannya sebagai rasa bakti dan hormat anak kepada orang tuanya.

Teringat lagu melankolis pedangdut Evie Tamala yang bercerita tentang kangen atau rindu. Sepenggal lirik yang membuat kita tergugah untuk bertemu orang tua di saat Lebaran, " kangen wong kangen, opo-opo tambane. Rindu-rindu tambane kudu ketemu" .

Ya, obatnya kangen dan rindu bukanlah harta atau uang melimpah yang ditransfer melalui rekening bank oleh sang anak kepada orang tua dari berbagai belahan dunia manapun. Tetapi, mengobati kangen dan rindu melalui satu solusi yaitu: harus bertemu muka langsung. Dan, mudik Lebaran merupakan solusi untuk meluapkan rasa rindu baik anak atau orang tua dalam satu ritual indah  yang penuh emosi dan air mata.   

 Saya mudik Lebaran ke Ngawi Jawa Timur dan Brebes Jawa Tengah, anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun