Siapa yang tidak kenal Macao? Kota yang terkenal di dunia dengan perjudian (kasino) justru menawarkan sisi lain yang lebih memikat hati. Jika menilik sejarah maka orang yang pertama kali menetap di Macao adalah nelayan dari Fujian dan petani dari Guangdong yang dahulu dikenal Ou Mun(gerbang perdagangan) karena lokasinya yang terletak di muara Pearl River di hilir Guangzhou (Canton).
Selanjutnya, awal tahun 1550-an para pedagang Portugis mencapai Ou Mun, disebut penduduk setempat sebagai A Ma Gao (tempat A Ma), untuk menghormati Dewi Pelaut, yang kuilnya tepat di pintu masuk Inner Harbour.
Sebutan kata A Ma Gaodilafalkan bangsa Portugis yang perlahan-lahan berubah menjadi "Macao", Atas izin penduduk Guangdong, bangsa Portugis mendirikan sebuah kota yang menjadi pintu masuk perdagangan besar antara Tiongkok, Jepang, India dan Eropa.
Kota Unik
Macao terletak di tepi barat Sungai Pearl Delta (selatan Provinsi Guangdong) di lintang Utara 22 14', bujur Timur 113 35' dan terhubung dengan Distrik Gongbei melalui tanah genting Gerbang Perbatasan (Portas do Cerco). Macao bersebelahan dengan kota Daratan Zhuhaidan sekitar 60 kilometer sebelah timur Hong Kong.
Macao terdiri dari Macao Peninsula, Taipa dan Coloane. Macao Peninsula sebagai pusat Macao dan terhubung ke Pulau Taipa oleh tiga jembatan jalan (panjang 2,5km, 4,5 km dan 2,2 km).
Total penduduk Macao sekitar 648,500 jiwa, lebih dari 90% merupakan etnis Cina, sisanya bangsa Portugis, Filipina dan lainnya. Bahasa Tiongkok dan Portugis merupakan bahasa resmi, dengan dialek Canton yang paling umum dipergunakan. Bahasa resmi digunakan pada instansi pemerintah dalam seluruh dokumen resmi dan komunikasi. Bahasa Inggris umumnya digunakan dalam perdagangan, pariwisata dan bisnis.
Macao merupakan Daerah Administratif Khusus atau Special Administration Region (SAR) dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sejak tanggal 20 Desember 1999. Seperti halnya Hong Kong, Macao menjadi wilayah otonomi tinggi dari prinsip "satu negara, dua sistem". Luas Macao sebesar 30,5km2 yang terdiri dari: 1) Semenanjung Macao seluas 9,3 km2 dan terhubung ke daratan Cina, 2) Taipa seluas 7,6 km2, 3) Coloaneseluas 7,6 km2, dan 4) area reklamasi Cotai seluas 6,0 km2.
Timur dan Barat
Macao tumbuh dengan sempurna sebagai tempat perpaduan budaya Timur (Asia) dan Barat (Eropa). Oleh sebab itu, anda mudah menemukan heritage di masa lampau. Bangsa Portugis yang menetap di Macao sejak pertengahan abad ke-16 meninggalkan warisan budaya yang terjaga hingga kini.
Bahkan, akulturasi budaya bisa dilihat dalam berbagai aspek seperti: arsitektur kota, seni, agama, tradisi, makanan dan masyarakat mencerminkan integrasi budaya Cina, Barat dan Portugis. Uniknya lansekap sejarah dan budaya yang ada, menjadikan Macao dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tanggal 15 Juli 2005. Dan, kini Macao menjadi tujuan wisata bertaraf internasional.
Sejarah juga menginformasikan bahwa Gereja Katolik Romamengirimkan beberapa misionaris terbaiknya untuk melanjutkan tugas St. Francis Xavier. Universitas Kristen didirikan, tepat di sebelah Ruins of St. Paul's, dimana siswa-siswa seperti Matteo Ricci mempersiapkan diri sebagai cendekiawan Kristen pada Imperial Court di Beijing. Gereja-gereja dan benteng-benteng pun didirikan sehingga Macao mempunyai penampilan bersejarah gaya Eropa yang berbeda dengan kota lainnya hingga saat ini.
Menikmati keindahan Macao bisa menggunakan tiket satu hari dengan Tur Bus Terbuka. Anda juga bisa menggunakan kendaraan tradisional khas Macao berbentuk Becakyang didesain tiga roda dan penutup hoodpada bagian kursi duduk. Jadi, sangat mudah menikmati perpaduan budaya Timur dan Barat, di mana Macao dipenuhi oleh tempat-tempat wisata dari daerah Pusat Sejarah dan Pusat Kota.
Pulau Cotai sebagai pulau reklamasi berkembang menjadi kompleks Kasino terbesar seperti VenetiandanGalaxy. Dan, Pulau Taipa di mana Bandara Internasional Macao berada dan Pulau Coloane sendiri lebih dikenal sebagai kawasan pemukiman penduduk Macao.
Menjadi kota kreatif dalam bidang kuliner (gastronomi) dunia harus menunjukan bahwa kota menampilkan berbagai kuliner yang merupakan heritage sejak dahulu. Â Dan, Macao telah menunjukan dirinya sebagai Kota Kreatif Gastronomi Dunia sejak tanggal 1 November 2017.Â
Sebuah prestasi membanggakan bagi dunia pariwisata. The Secretary for Social Affairs and Culture of the Macao Special Administrative Region Government and Chairman of the Application of Macao, China for the UNESCO Creative Cities Network Committee, Dr. Alexis Tam mengaku bangga atas prestasi Macao sebagai Gasronomi dunia. Video berikut menampilkan tentang ekplorasi seorang chef wanita tentang kuliner Macao yang khas.
Macao menawarkan berbagai masakan khas menakjubkan ala Portugis, Cina, Jepang, India dan banyak lagi yang membuat Macao sebagai surga bagi penikmat kuliner (foodies). Berbagai olahan seafood dengan gaya masak Portugis, khususnya kerang, udang dan kepiting mudah dijumpai hampir setiap restoran. Bahkan, banyak Chef luar kota Macao yang mencoba untuk meracik olahan seafood. Anda bisa melihat video berikut:
(Sumber: MGTO) Â Â
Bagi wisatawan yang ingin mendapatkan oleh-oleh bisa  menyusuri street market di sepanjang jalan dari Senado Square menuju Ruins of St. Paul. Kuliner seperti almond cookies, moon cake, meat jerky (dendeng sapi, ayam, atau babi), sate berbagai macam daging atau seafood, sotong bakar, semprong, kacang caramel (peanut candy), egg roll dengan isi abon, serta Pasteis de Nata atau Portuguese Egg Tart yang melegenda bisa diperoleh dengan mudah. Â
Bukan itu saja, kuliner internasional bisa anda temukan di berbagai hotel besar dan mal kelas atas dalam tampilan buffet, food courtdan restoran bintang yang disiapkan oleh chef kelas dunia. Kuliner Jepang, barbecue Korea, spesialisasi dari Amerika Serikat, Perancis, Italia, India dan Asia Tenggara mudah untuk dinimati. Apalagi, The Rua de Abreu Nunes dikenal sebagai "Thailand Street" begitu mudah menemukan kuliner khas Thailand.
Macao Government Tourism
Facebook Benedictus Suciadi/Backpacker Dunia
Facebook Rudy Hartono Jar'ie/ Backpacker Dunia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H