Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tugas Berat Kepala Koki di Dapur Migas

12 September 2016   17:18 Diperbarui: 13 September 2016   19:04 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ditambah lagi, modal yang digelontorkan kontraktor migas untuk investasi juga luar biasa. Tugas berat dari SKK Migas adalah melakukan pendekatan secara kontinu kepada investor agar tetap bisa menanamkan modalnya untuk bisa mendapatkan cadangan migas baru. Dan bisa menambah Wilaya Kerja (WK) Eksplorasi demi mencari cadangan migas baru. Karena berjalannya waktu status Wilayah Kerja (WK) akan berubah.

Nilai investasi untuk WK eksploitasi pada tahun 2015 tercatat 15,1 miliar US$ turun 22 persen dibandingkan realisasi pada 2014. Sedangkan, tantangan terberat memang akan masih menghadang WK eksplorasi. Pada tahun 2015 turun menjadi 0,52 miliar US$ atau anjlok 53 persen dibandingkan pada tahun 2014. Hal ini dipengaruhi karena investasi WK Ekplorasi secara mayoritas terdapat pada wilayah sulit kawasan timur Indonesia dan area laut dalam.

Sebagai informasi bahwa hingga akhir tahun 2014 Wilayah Kerja (WK) Kontraktor migas terdiri dari 316 Wilayah Kerja (WK). Terjadi juga perubahan status Wilayah Kerja (WK) Eksplorasi yaitu: 1) 1 WK berubah status menjadi KKS Eksplorasi yaitu WK Bulu (KrisEnergy); 2) 8 WK telah disetujui terminasi (WK Manokwari, SE Palung Aru, Alas Jati, Enrekang, North East Madura III, Banyumas, Buton, Anambas); 3) 7 WK Eksplorasi telah ditandatangani pada tanggal 26 Pebruari 2014; 4) 17 WK direkomndasikan terminasi (8 WK dikembalikan oleh konraktor, 8 WK terminasi otomatis dan 1 WK terminasi otomatis karena tidak dapat memenuhi PDN).    

Namun, bagaimanapun kondisi pasar dunia, investasi di hulu migas tetap menjadi primadona dan menggiurkan. Investor yang telah melakukan Kontrak Kerja Sama akan mengawali tugasnya dengan melakukan eksplorasi antara 0-6 tahuh untuk menemukan cadangan migas. Tahap ini bagai menaruh uang besar dalam kasino. Jika beruntung menemukan cadangan migas, maka investor akan mendapatkan keuntungan berlipat-lipat.

Namun, jika cadangan migas yang dicari kondisi nihil, maka semua biaya yang dikeluarkan selama tahap eksplorasi akan menjadi tanggung jawab investor atau KKKS itu sendiri (beban ditanggung sendiri). Selanjutnya, kegiatan dihentikan di Wilayah Kerja (WK) dan dikembalikan kepada pemerintah.   

Ketika tahap eksplorasi, investor bisa menemukan sumber cadangan migas baru, maka akan berlanjut ke tahap selanjutnya, yaitu: Eksploitasi. Tahap ini akan menguntungkan investor karena biaya yang telah dikeluarkan pada tahap eksplorasi akan dikembalikan (cost recovery) dari hasil produksi di wilayah tersebut.  Untuk lebih jelas, berikut tahapan kegiatan di hulu migas sesuai dengan Kontrak Kerja Sama (KKS).

Tahapan kegiatan hulu migas sesuai dengan Kontrak Kerja Sama (KKS) (Sumber: SKK Migas)
Tahapan kegiatan hulu migas sesuai dengan Kontrak Kerja Sama (KKS) (Sumber: SKK Migas)
Produksi migas harus tetap meningkat. Oleh sebab itu, pemerintah melalui SKK Migas berusaha keras untuk membuat iklim investasi tetap stabil bahkan meningkat. Lanjut, iklim investasi migas akan tetap berjalan karena kebijakan pemerintah yang mendukung dan peluang geologis Indonesia yang kuat. SKK Migas juga perlu melibatkan peran masyarakat agar iklim investasi tetap stabil.

Perlu diketahui bahwa hal terpenting untuk tetap mendapatkan pasokan migas adalah SKK Migas berupaya keras untuk mencari sumber-sumber migas baru dengan mendatangkan Kontraktor migas untuk melakukan eksplorasi sumber-sumber migas baru. Meskipun, tahapan ekplorasi bukanlah pekerjaan gampang dan murah, tetapi kehadiran investor di tahap eksplorasi merupakan hal penting untuk mendapatkan pasokan migas baru.

 SKK Migas harus tetap melakukan inovasi saat pasokan migas untuk kebutuhan dalam negeri mengalami penurunan yang diakibatkan investor yang menghentikan operasi ketika harga migas dunia sedang anjlok. Harga minyak yang anjlok sangat memengaruhi minat investasi ke wilayah Kerja (WK) Eksplorasi.

Jadi, kunci penting untuk meningkatkan produksi migas, SKK Migas tetap berupaya keras untuk mendatangkan dana investasi di sektor hulu migas. Dan, WK Eksplorasi harus tetap ngebul oleh para koki (kontraktor migas) yang giat membuat keragaman masakan (migas). Di sisi lain, sang kepala koki (SKK Migas) akan selalu mengawasi dan membuat kebijakan yang menguntungkan bagi pihak yang mempunyai dapur migas, Indonesia tercinta.    

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun