Produk asuransi yang dulu bernama Beasiswa Berencana kini bertransforasi menjadi produk MITRA CERDAS. Produk tersebut merupakan program asuransi dalam mata uang Rupiah yang menyediakan biaya pendidikan yang terkait dengan investasi. Sehingga, dana yang dirancang untuk biaya pendidikan akan meningkat sejalan dengan hasil investasi.
Produk asuransi Mitra Cerdas dirancang secara khusus untuk mengembangkan dana yang kita sisihkan untuk pendidikan anak. Berbeda dengan asuransi pendidikan pada umumnya yang hanya menawarkan perlindungan dan tabungan, program ini memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil investasi yang kompetitif dari premi asuransi yang kita bayar.
(Sumber: bumiputera.com)
Banyak keuntungan yang bisa diperoleh dengan memiliki produk Mitra Cerdas, seperti:
- Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap sesuai dengan tingkat usia anak-anak, baik Tertanggung hidup atau meninggal dunia.
- Jaminan perolehan hasil investasi sebesar 4,5% per tahun dari akumulasi premi tabungan.
- Tambahan hasil investasi jika dana investasi yang diperoleh Asuransi Bumiputera melebihi hasil investasi yang dijamin pada poin 2.
- Santunan kematian 100% dari Uang Pertanggungan.
- Bebas premi bagi polis untuk Tertanggung yang meninggal dunia.
- Pengembangan investasi sebagaimana dinyatakan pada butir 2 dan 3 untuk Dana Kelangsungan Belajar (DKB), yang tidak dapat diambil pada saat jatuh tempo.
- Jika Pemegang Polis menghendaki, setelah Tertanggung meninggal dunia, polis dapat diakhiri dengan penarikan Dana Kelangsungan Belajar (DKB) sekaligus, tanpa mengurangi hak-hak lain yang diuraikan sebelumnya pada butir 2, 3 dan 4.
****
Pengalaman keluarga saya memiliki polis asuransi Bumiputera yang berguna untuk pendidikan anak di masa depan pun sungguh luar biasa. Karena Mewujudkan Cita-cita Anak untuk meraih masa depannya merupakan sebuah keniscayaan.
Setelah kelahiran anak saya di awal Maret 2001, saya tidak berpikir apapun tentang masa pendidikan anak. Yang saya lakukan hanyalah mencari uang dan menyimpannya di tabungan konvensional. Namun, kurangnya kesadaran untuk berasuransi justru ditopang dengan kesadaran yang besar istri untuk memiliki polis asuransi pendidikan ketika usia anak saya seumur jagung.
Pendaftaran polis asuransi pendidikan Asuransi Bumiputera yang dilakukan oleh istri pun terjadi ketika saya tidak ada di sampingnya dan masih bekerja di Kota Yogyakarta. Sementara, polis asuransi lahir di Kota Ngawi Jawa Timur. Istri hanya memberitahu melalui telepon bahwa polis asuransi telah ada demi Mewujudkan Cita-cita Anak saya di masa depan. Saya tidak mengiyakan dan menolaknya. Yang saya katakan hanyalah, “mudah-mudahan asuransi tersebut berguna bagi anak kita”.
Setelah berjalannya waktu, ternyata kehadiran polis asuransi tersebut sangat berarti bagi pendidikan anak saya, ketika ekonomi keluarga berjalan terseok-seok karena usaha yang kami rintis mengalami musibah. Ya, polis Asuransi Bumiputera yang ada atas nama istri saya berjenis: Beasiswa Berencana Tanpa Pemeriksaan Dokter dengan Hak Pembagian Laba.