Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jembatan Tukad Bangkung, Hidupkan Potensi Agrobisnis di Bali

7 Agustus 2016   20:25 Diperbarui: 8 Agustus 2016   09:34 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem Caisson dan Secant Pile (Sumber: uptodateproperty)
Sistem Caisson dan Secant Pile (Sumber: uptodateproperty)
Adapun, beberapa pekerjaan jembatan Tukad Bangkung yang penting di antaranya:
  • Abutmen 2 buah dengan pondasi tiang pancang berdiameter 60 cm
  • Pondasi caisson diameter 9 m dengan casing secant  pile di 3 lokasi pilar.
  • Pile cap 12m x12m x 3m, pilar 3 buah dengan tampang twin leg rectangle.
  • Hammer head sampai step ke- 2 pada 3 pilar. Hammer head jembatan Tukad Bangkung memiliki panjang 12 m dan tinggi 7,5m dan dengan penutup strand pilar seterbal 1,5m
  • Pemasangan Box girder.
  • Pengerjaan asesoris jembatan, perkerasan jalan, sebagian abutmendan lain-lain.  

Tiga pilar pada jembatan Tukad Bangkung memiliki ketinggian yang berbeda, yaitu: Tinggi Pilar P1 setinggi 51,84m, P2 setinggi 71,14m, dan pilar P3 setinggi 33.49m. Perlu diketahui bahwa pengerjaan pilar-pilar tersebut  dilakukan segmental dengan climbing system formwork yang meliputi pembesian, ducting dan cor beton. Sedangkan, mutu beton yang digunakan adalah K-500.

Mengusung teknologi Balanced Cantilever, maka dalam pengerjaan balok box pada jembatan Tukad Bangkung dilakukan sistem segmental. Di mana, balok box precast dipasang segmen demi segmen sebagai kantilever di kedua sisi agar saling mengimbangi sehingga momen yang terjadi pada pilar dapat diminimalkan. Sebagai informasi bahwa sistem Segmental Balance Cantilever dilakukan karena elevasi balok box mencapai 71,14 meter yang tidak memungkinkan untuk menggunakan sistem perancah atau scafolding.

Pengerjaan Balok Box Sistem Segmental Balance Cantilever (Sumber: uptodateproperty)
Pengerjaan Balok Box Sistem Segmental Balance Cantilever (Sumber: uptodateproperty)
Bangkitnya Potensi Agrobisnis Badung Utara

Setelah jembatan Tukad Bangkung telah dioperasikan, maka masyarakat kawasan Badung Utara khususnya Desa Plaga dan sekitarnya bisa mengembangkan potensi pertanian atau agrobisnisnya. Bukan hanya itu, jalan raya yang menuju ke jembatan Tukad Bangkung pun sekarang dibuat mulus tanpa hambatan.

Kita merasakan bahwa beberapa tahun belakangan, kemajuan ekonomi Badung Utara dianggap lamban dibandingkan dengan Badung Selatan yang dipenuhi dengan kawasan wisata yang memukau, seperti Nusa Dua, Uluwatu, Kuta dan lain-lain. Dengan kata lain, kemajuan Badung Utara bagai dianaktirikan.

Oleh sebab itu, untuk mengurangi kesenjangan antara Badung Selatan dan Badung Utara perlu adanya pembangunan infrastruktur yang memberikan kemudahan. Dan, pembangunan jembatan Tukad Bangkung merupakan terobosan inovasi infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali yang bertujuan untuk pemerataan pembangunan.   

Untuk meningkatkan daya tarik wisata dan potensi hasil pertanian sebagai mata pencaharian masyarakat sekitar, Bupati Badung Giri Prasta mengadakan Festival Budaya Pertanian (FBP) setiap tahunnya. Dan, tahun 2016 merupakan tahun ke-5 diadakannya Festival Budaya Pertanian (FBP) yang diadakan di kawasan jembatan Tukad Bangkung selama empat hari dari tanggal 29 Juli hingga 1 Agustus 2016 lalu.

Menurut Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung yang sekaligus ketua panitia Festival Budaya Pertanian (FBP), IGAK Sudaratmaja menyatakan, “Tujuan acara ini untuk mengangkat citra Badung Utara, menggali spirit budaya pertanian bagi roh pariwisata, mendorong terjadinya transaksi bisnis komoditas pertanian, menginisiasi tumbuhnya sinergitas pertanian pariwisata, dan menjadikannya sebagai media pendidikan dana hiburan”  

Festival Budaya Pertanian (FBP) (Sumber: kabarin.co)
Festival Budaya Pertanian (FBP) (Sumber: kabarin.co)
Beberapa hasil pertanian yang digelar dalam Festival Budaya Pertanian (FBP) (Sumber: kabarin.co)
Beberapa hasil pertanian yang digelar dalam Festival Budaya Pertanian (FBP) (Sumber: kabarin.co)
Pembangunan infrastruktur jembatan Tukad Bangkung yang menghubungkan 3 kabupaten, Badung, Bangli dan Buleleng merupakan solusi yang mampu meningkatkan perekonomian khususnya di Badung Utara.

Badung Utara yang mempunyai potensi penghasil pertanian mampu mengembangkan dirinya dalam agrobisnis. Kondisi alam yang sangat cocok untuk tumbuh berbagai macam buah dan sayuran memberikan daya tarik wisatawan dan pelaku bisnis untuk mendapatkan berbagai hasil pertanian.

Kita berharap dengan adanya inovasi teknologi yang diterapkan dalam pembangunan jembatan Tukad Bangkung tidak memberikan jurang pemisah (gap) antara Badung Selatan dan Badung Utara. Tetapi, perwujudan pemerataan pembangunan merupakan harapan kita semua.      

Saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke jembatan Tukad Bangkung(Sumber: dokumen pribadi)
Saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke jembatan Tukad Bangkung(Sumber: dokumen pribadi)
Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun