Woowww… adalah satu kata kaget saya yang mengetahui bahwa Best Western Hotel & Resort ibarat “bule” yang memahami kultur Indonesia. Betapa tidak, mindset masyarakat yang sudah melekat lama bahwa Hotel-hotel yang berbau kebarat-baratan dibuktikan dengan posisi General Manager (GM) yang berasal dari orang asing. Tetapi, kenyataannya GM yang ada dalam jaringan Best Western di Bali semuanya orang asli Indonesia yang punya kemampuan bahasa asing tidak diragukan lagi.
Itulah sebabnya, komitmen Best Western adalah: 1) Mengembangkan rasa nasionalisme. Hal ini ditunjukan dengan adanya posisi General Manager (GM) Hotel yang berkewarganegaraan Indonesia dan 2) Mengembangkan nilai-nilai Indonesia yang ditunjukan dengan adanya kuliner yang berbau Indonesia (traditional food) di restoran yang ada di jaringan Best Western Indonesia.
Best Western Indonesia berusaha untuk melayani para tamu dengan perhatian lebih. Buktinya, keloyalan para tamu sangat dihargai. Untuk memberikan pelayanan lebih ke tamu, Best Western Indonesia, khususnya di Bali melakukan berbagai program, di antaranya:
- Melakukan kerja sama dengan perusahaan penerbangan (airline) Citilink. Tamu yang bisa menunjukan “Boarding Pass”nya (berlaku selama 7 hari) akan mendapatkan fasilitas menginap di jaringan Best Western selama 3 hari 2 malam hanya dikenakan biaya sebesar Rp. 599.000,-
- Mengadakan kerja sama dengan berbagai bank dengan fasilitas kartu kredit, seperti: Bank BCA, Mandiri, Niaga dan lain-lain. Dengan menggunakan kartu kredit tersebut maka kita bisa mendapatkan fasilitas di jaringan Best Western berupa: a) Diskon 20 % untuk fasilitas makan dan b) Diskon 50 % untuk fasilitas room (kamar).
- Program menyemarakkan bulan Ramadhan bertajuk “Kamis Manis” dengan keuntungan fasilitas “Terbaik dari yang terbaik (Best of the best)” dengan mengadakan acara seperti: a) Cooking Class (kelas memasak), b) Hijab Clinic, c) Marawis dan d) Photo Contest.
Best Western Kuta Villa
Betapa kuat suasana Ubud Bali yang sepertinya diboyong ke daerah Kuta yang udaranya terkesan panas. Pandangan saya benar-benar tertipu. Best Western Kuta Villa kalau dilihat dari depan bagai sebuah restoran biasa saja yang ada di Bali pada umumnya. Apalagi, desain interior yang dipadupadankan dengan budaya Bali yang kental membuat saya seakan-akan berada dalam hotel yang asli Indonesia.
Kondisi lampu-lampu hotel di Front Office yang enak dipandang mata dan tidak menyilaukan mata memberikan makna bahwa manajemen hotel menyambut para tamu dengan suasana yang hangat. Desain yang menghiasi Front Office yang berdekatan dengan Taste Restaurant dibalut kesan etnik Bali.
Kedatangan saya dan teman-teman blogger lainnya disambut dengan greeting and smiling. Berawal dari Mbak Astrid, Mbak Hanny yang dilanjutkan dengan Mbak Chika, Mbak Roro. Dan pamungkasnya adalah The top position in Best Western Kuta Villa, Pak Wied Paramartha membuat acara ramah tamah semakin gayeng. Kami pun disuguhi kuliner andalan dari restoran yaitu: Nasi Goreng Chill In yang berbalut telur dadar goreng udang goreng, dan sate bakar. Krupuk pun gak mau kalah ikut nimbrung di dalamnya. Weleh-weleh … Rasanya? pokoknya mantap is number one!
(Sumber: dokumen pribadi)