Saya pribadi sebagai warga yang dibesarkan di daerah Jawa Tengah jarang mendengar logat bahasa Jawa Timuran, karena waktu SMP diajar bahasa daerah Jawa khas Solo dari ngoko sampai yang paling halus. Tetapi, 16 tahun yang lalu sejak menikah dengan wanita Jawa Timur membuat logat bahasa Jawa Timur sangat menarik untuk dianalisis. Apa sih yang menarik?
Kita bisa bangga atas keberadaan huruf “u” karena penyertaan di awal atau sisipan huruf “u” dalam percakapan Jawa Timuran sangatlah menentukan dalam arti kata. Biasanya huruf “u” berguna untuk memberikan arti yang menyatakan benar-benar atau sungguh-sungguh. Dalam bahasa gaulnya sebagai pengganti kata “banget”.
Sebagai contoh, jika orang Jawa Timur mau bicara “enak banget”, maka dalam prakteknya akan menghilangkan kata “banget” untuk mempercepat ucapannya dan menggantinya dengan menyisipkan huruf “u” pada kata “enak” menjadi “uenak” yang berarti menyatakan kalimat “enak banget”. Bagaimana jika, menyisipkan huruf “u” lebih dari satu, seperti “uuuuuenak” berarti “enak banget pangkat 5”. Sambil mulutnya agak sedikit monyong lama he he he. Menarik bukan?
Jadi, jangan kaget jika mendengarkan logat Jawa Timuran yang agak menekan pada awal kata karena penyertaan atau sisipan huruf “u”. Semakin panjang diucapkan menandakan bahwa artinya semakin kuat dan sungguh-sungguh. Muuuuuedoke rek! Buuuener !
Betapa kaya bahasa kita bukan? Dan, saya bangga. Suuuer!
“Salam hangat dari Kota Denpasar”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H