Dalam buku Supervision for a Better School, Lovell (1980) mendefinisikan supervisi klinis sebagai rangkaian kegiatan berpikir dan kegiatan praktik yang dirancang oleh guru dan supervisor dalam rangka meningkatkan performa pembelajaran guru di kelas dengan mengambil data dari peristiwa yang terjadi, menganalisis data yang didapat, merancang strategi untuk meningkatkan hasil belajar murid dengan terlebih dulu meningkatkan performa guru di kelas.
Sebuah kegiatan supervisi klinis bercirikan:
Interaksi yang bersifat kemitraan
Sasaran supervisi berpusat pada strategi pembelajaran atau aspek pengajaran yang hendak dikembangkan oleh guru dan disepakati bersama antara guru dan supervisor
Siklus supervisi klinis: pra-observasi, observasi kelas, dan pasca-observasi
Instrumen observasi disesuaikan dengan kebutuhan
Objektivitas dalam data observasi, analisis dan umpan balik
Analisis dan interpretasi data observasi dilakukan bersama-sama melalui percakapan guru dan supervisor
Menghasilkan rencana perbaikan pengembangan diri
Merupakan kegiatan yang berkelanjutan
Siklus dalam supervisi klinis pada umumnya meliputi 3 tahap yakni Pra-observasi, Observasi dan Pasca-observasi. Proses tindak lanjut yang meliputi refleksi, perencanaan pengembangan diri dan pengembangan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berpihak pada murid.