Mohon tunggu...
Muhammad karsi situmeang
Muhammad karsi situmeang Mohon Tunggu... Seniman - Neuroscientist | NLPer |Specialties Self-Concept Building

Neuroscientist | NLPer |Specialties Self-Concept Building

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cemas Berlebihan? 4 Langkah Cepat Mengatasinya

16 Oktober 2019   04:21 Diperbarui: 24 Februari 2020   01:33 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kalau pikiran kita sudah dipenuhi oleh bayangan mengenai hal-hal buruk yang mungkin terjadi, ada baiknya kalau kita berhenti sejenak dan mencoba memikirkan hal yang lebih mendasar: Seberapa besar sih kemungkinannya hal buruk itu akan benar-benar terjadi pada kita?

Seringkali bayangan yang berkecamuk di pikiran kita membuat hal buruk tersebut seolah-olah menjadi sesuatu yang hampir pasti terjadi. Padahal, sebenarnya hal itu belum pernah terjadi pada kita, dan mungkin tergolong sangat jarang juga dialami oleh orang lain.

Jika angka korban tewas akibat kecelakaan mudik di tahun 2012 sebesar 283 orang tidak membuat kita takut untuk mudik, marilah mengevaluasi lagi: Siapa tahu kemungkinan untuk timbulnya kejadian yang mencemaskan jauh lebih kecil dari itu sehingga kita juga tak perlu terlalu mencemaskannya.

Mengevaluasi kembali seberapa buruk akibat yang ditimbulkan jika situasi yang mencemaskan itu terjadi

Seandainya pun kejadian buruk yang dicemaskan itu akhirnya benar-benar terjadi, kita juga masih perlu mempertanyakan lagi: Seberapa buruk sih dampaknya?

Lagi-lagi cemas berlebihan bisa membuat bayangan yang berkecamuk di kepala kita seolah-olah berakibat fatal. Padahal, seberapa banyak sih dari kejadian yang mencemaskan itu yang bisa membuat kita meninggal dunia, mengalami kecelakaan serius, atau bangkrut seratus persen?

Hal lain yang bisa dibesar-besarkan oleh perasaan cemas yang berlebihan adalah akibat yang sifatnya permanen dan meluas. Misalnya seperti salah ucap pada saat berpidato.

Kita mungkin terlalu cemas kalau salah ucap kita diperhatikan semua orang dan diingat terus oleh mereka. Padahal, dalam jangka panjang kemungkinan besar mereka sudah lupa. Dan seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, mereka juga sebenarnya tidak begitu memperhatikan kita.

Relaksasi pernapasan untuk cemas berlebihan

Dua refleks khas dari perasaan cemas, takut, atau panik adalah napas yang memendek dan otot-otot tubuh yang menegang. Dengan belajar untuk mengendurkan otot-otot tubuh yang tegang dan menarik nafas dalam-dalam dengan panjang, kita juga sekaligus belajar untuk mengurangi intensitas perasaan cemas yang timbul.

Mengevaluasi reaksi fisik dan mental yang timbul ketika merasa takut atau cemas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun