Mohon tunggu...
Carolus Bondan
Carolus Bondan Mohon Tunggu... -

Selamat membaca ;)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepunahan Teman Kecil Kita, Si Bakteri

24 Agustus 2018   16:47 Diperbarui: 25 Agustus 2018   21:07 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Danau Hillier yang berwarna pink, disebabkan oleh banyaknya bakteri bakteri halofilik merah (liputan6.com)

Pada sel eukariotik, inti sel tampak jelas karena dibatasi oleh sistem membran. Dalam sel prokariotik, terdapat inti yang menggantikan nukleus, yakni nukleoid. Dalam sel prokariotik  juga terdapat organel pengganti mitokondria. Fungsi dari organel ini mirip dengan mitokondria, yakni mesosom. Adapun struktur bakteri terdiri dari kapsul, membran plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom, DNA, granula, flagela, dan pili. 

Gambar 3. Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik (kingsunda.com)
Gambar 3. Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik (kingsunda.com)
"Microbes are everywhere. They are found in the ocean, in the soil, deep in the crust of the earth, in ice, in hot springs and attached to and within other organisms as pathogens, commensals and symbionts." (Markus G. Weinbauer, 2007).

Inti dari kalimat tersebut adalah, bahwa mikroba (termasuk bakteri) dapat ditemukan di mana saja, dan mereka dapat berperan sebagai parasit, hidup makan memakan, dan hidup bersimbiosis antara satu dengan yang lainnya.

Kalau kita pikir-pikir, bakteri jumlahnya sangat banyak, bahkan mungkin lebih dari quantillion di muka bumi ini. Namun, dengan jumlah yang begitu besar, apakah sang pengurai masih dapat bisa punah? Jawabannya adalah, ya dan tidak. Lah kok? Bagaimana bisa demikian? 

Yang pertama, manusia. Manusia merupakan makhluk yang ingin tahu akan segalanya, tetapi, akibat keingin tahuan mereka, sampailah kita pada era sekarang dimana semua fasilitas dapat kita nikmati. Kita tinggal membuka smartphone kita apabila kita ingin berkomunikasi dengan orang jarak jauh, kita tinggal menyalakan lampu apabila hari sudah mulai gelap, dan masih banyak lagi.

Begitu pula dengan penemuan bakteri. Akibat keingin tahuan manusia yang besar, bakteri pun akhirnya ditemukan. Bakteri pertama kali ditemukan oleh Van Leeuwenhoek atau Antony Van Leeuwenhoek. Van Leeuwenhoek terinspirasi dari mikroskop buatan Robert Hooke, ia pun lalu membuat mikroskop sederhana buatannya sendiri pada tahun 1671 lalu memulai mengobservasi berbagai macam zat yang berbeda-beda.

Ia juga melakukan eksperimen-eksperimen, sampai akhirnya ia menemukan bakteri pada tahun 1676. Bakteri yang ia temukan adalah Genus Selenomonas - bakteri berbentuk sabit dari mulut manusia. Sejak saat itu, penelitian tentang bakteri terus menerus dilakukan, sampai akhirnya ditemukan bakteri penyebab penyakit atau seringkali dikenal dengan bakteri patogen yang merugikan. 

Manusia terus menerus melakukan eksperimen dan berusaha untuk menemukan cara untuk membasmi bakteri-bakteri ini. Bakteri patogen yang sekarang telah hampir punah, berdasarkan penelitian, adalah bakteri Mycobacterium leprae yang menyebabkan penyakit Hansen atau lebih dikenal dengan penyakit kusta. Pemberantasan bakteri ini telah dimulai sejak tahun 2010. (http://www.musee-afrappier.qc.ca/ - diakses 23 Agustus 2018)

Yang kedua, lima periode kepunahan massal di Bumi. Dari sejak pertama kali bumi terbentuk, bumi telah mengalami kepunahan massal berkali-kali, 5 kali lebih tepatnya. Banyak spesies makhluk hidup yang punah, baik tumbuhan maupun hewan pada masa-masa itu. Pada periode pertama, Brachiopods, Conodonts, Acritarchs, Bryozons, dan Trilobites yang hidup di laut mengalami kepunahan saat benua Gondwana sampai di Kutub Selatan.

Temperatur Bumi turun drastis, inilah yang menyebabkan kepunahan pada periode ini. Pada periode kedua, kehidupan di laut mengalami kepunahan massal, lebih spesifiknya koral. Perkiraan akibat kepunahan massal pada periode ini adalah adanya hujan meteor dan atau berkurangnya jumlah oksigen di Bumi secara drastis.

Periode ketiga merupakan yang paling parah dari semua, 95% kehidupan menjadi punah akibat erupsi gunung berapi di Benua Pangea yang terus menerus terjadi selama 1 juta tahun. Pada periode keempat, 80% makhluk hidup mengalami kepunahan. Pseudosuchia, crocodylomorphs, theropods, koral, dan makhluk menyerupai belut adalah yang mengalami kepunahan pada periode ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun