Kenyataannya, IS malah dijadikan alasan oleh Amerika untuk kembali melancarkan agresi militer di Iraq. Kamis malam, Obama mengumumkan rencana serangan udara di Iraq. Kelompok IS terbukti makin memperpanjang perang dan penderitaan seluruh rakyat Iraq.
Dalam menanggapi isu IS, pemerintah Amerika seharusnya berjiwa besar mengakui kesalahan dan kegagalan misi membawa demokrasi dan hidup yang lebih baik di Iraq. Media Amerika seharusnya berhenti meminta solusi masalah Iraq kepada mantan-mantan pejabat yang dulu telah berbohong berkali-kali untuk melegitimasi perang Iraq. Seluruh elemen masyarakat harus menuntut agar pejabat-pejabat militer Amerika yang dicurigai bersalah melakukan pelanggaran HAM berat dalam mengobarkan konflik sektarian di Iraq diseret ke pengadilan.
Rakyat Amerika yang  umumnya merasa lebih beradab dari bangsa Iraq tidak bisa lari dari tanggung jawab untuk membangun kembali peradaban yang hancur dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan. Jika keadilan benar-benar ditegakkan, tentu rakyat Iraq yang merasa tertindas tidak akan merasa perlu melakukan tindakan ekstrim untuk bertahan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H