Mohon tunggu...
Carol Kwms
Carol Kwms Mohon Tunggu... lainnya -

Perempuan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penembakan 3 Mahasiswa Muslim dan Ketidakadilan Media Amerika

13 Februari 2015   18:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:15 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasus penembakan tiga mahasiswa muslim di Amerika meledak di twitter dengan tagar #ChapelHillShooting setelah media dianggap lambat meliput kejadian ini.

Banyak orang membayangkan, bagaimana jika pelakunya muslim dan korbannya non-muslim. Media pasti cepat meliput dan membahasnya berhari-hari, serta mengaitkan kasus ini dengan terorisme.

14237974591112575035
14237974591112575035
Sumber gambar: Twitter

Setelah kasus ini mendapat perhatian luas, media pun mengedepankan dugaan bahwa motif pembunuhan ini hanya rebutan tempat parkir.

Padahal, dugaan hate crime juga patut dikedepankan mengingat Islamofobia sedang kuat di Amerika. Di sosial media, banyak orang Amerika yang terbuka mengekspresikan kebencian dan kenginan membunuh Arab dan muslim terutama setelah film "American Sniper" dirilis.

Kasus #ChapelHillShooting hanya satu dari banyak contoh ketidakadilan media terhadap muslim.

Contoh yang gamblang tapi tidak menjadi perhatian banyak orang adalah liputan media dalam kasus Alton Alexander Nolen dibandingkan dengan kasus Isaiah Zoar Marin.

Nolen dan Marin sama-sama menggemparkan Oklahoma pada September dan Oktober lalu sebagai pelaku pembunuhan sadis dengan cara memenggal kepala korbannya.

Bedanya Nolen adalah seorang kulit hitam dan baru masuk Islam, sedangkan Marin seorang Kristen kulit putih.

Jika nama "Alton Alexander Nolen" digoogle, hasilnya 194ribu tautan. Sedangkan nama " Isaiah Zoar Marin" hanya menghasilkan lima ribuan tautan. Ini bukti bahwa perhatian media lebih tertuju pada pelaku kriminal muslim, meski jenis kejahatan, lokasi, waktu kejadian hampir bersamaan.

14237977231512153419
14237977231512153419
Sumber gambar: Google

Kasus Nolen segera diliput secara luas oleh media nasional dan internasional. Nolen pun langsung dicurigai sebagai teroris karena keyakinannya, meski akhirnya tak terbukti dia seorang teroris.

Sedangkan berita tentang kejahatan Marin seperti ditelan angin. Tak satupun media mengaitkannya dengan aksi teroris, meski saksi menyebut bahwa kejahatan Marin dimotivasi keyakinan kristennya.

14237992961357336396
14237992961357336396
Sumber Gambar: Youtube

Yang paling menyedihkan adalah kenyataan bahwa media tidak adil dalam meliput hal-hal positif yang dilakukan penduduk Amerika dari beragam latar belakang, termasuk muslim.

Media Amerika punya program khusus untuk meliput aktivitas kemanusiaan warganya. Akan tetapi sebagian besar yang diliput adalah kedermawanan kaum kulit putih membantu kaum minoritas. Faktanya, minoritas Amerika termasuk muslim juga banyak yang bahu-membahu melakukan aksi-aksi kemanusian.

Karena tidak seimbangnya pemberitaan media, maka muslim dicitrakan sebagai sosok terbelakang, barbar yang tidak boleh punya tempat di Amerika.

Selama ketidakadilan diterapkan dalam liputan media, maka sulit menepis begitu saja dugaan bahwa kekerasan yang menimpa muslim di Amerika tidak ada unsur rasisme dan Islamofobia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun