Hal serupa juga terjadi pada karyawan industri penerbangan lainnya. Seperti Ritika Srivastava (38), dahulu dia bekerja pada sebuah maskapai penerbangan swasta divisi akun. Srisvastava kemudian berhenti dari pekerjaannya untuk bekerja pada perusahaan bandara swasta lainnya pada divisi yang sama, pekerjaannya akan dimulai pada Maret 2020. Malang nasib Srivastava, pekerjaan tersebut gagal akibat pandemi.
Srivastava mengaku bahwa pihak kantor baru akan meneleponnya kembali setelah keadaan menjadi normal. Tetapi keadaan tak kunjung membaik.
Demi tetap bertahan hidup, dia dan suaminya pindah dari Delhi, ke kampung halamannya Uttar Pradesh. Biaya hidup di kota yang cukup tinggi menjadikan mereka memilih pindah.
KEKHAWATIRAN PARA AHLI
Terdapat berbagai macam kekhawatiran yang muncul dari para ahli pada masa pemulihan pandemi ini, seperti peluang kemajuan virus yang dirasa akan berkepanjangan dan penuh ketidakpastian. Dampak pandemi terutama di bidang ekonomi global di India dalam jangka panjang akan mempengaruhi industri penerbangan, tetapi permintaaan konsumen mungkin akan meningkat secara perlahan.
Para ahli juga mengatakan yang dibutuhkan oleh maskapai penerbangan adalah uang tunai. Uang tunai ini dapat diberikan melalui jalur kredit maupun pinjaman yang tidak dapat lepas dari dukungan pemerintah untuk dapat membantu maskapai untuk dapat bangkit kembali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H