Universitas Islam Nusantara Bandung Gelar Sidang Terbuka Promosi Doktor Agus Nurkholiq, pada Kamis 11 Juli 2024. Â Bertempat di Aula Lantai 1 dan juga secara hybrid, dengan Tim Promotor (Prof. Dr. Hj. Ade Tutty R.Rosa,M.M.Pd., Prof. Dr. H. Hanafiah,M.M.Pd., Dr.Agus Mulyanto,M.Pd) dan tim penguji (Dr. Ida Tejawiani,M.M., dan prof.Dr.H. Sofyan Sauri, M.Pd.) acara di gelar dari pukul 10.00 s.d 12.00 WIB. Disertasi dengan judul Manajemen Pemberdayaan Dosen Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta, mendapatkan IPK 3,82 dengan yudisium Cumlaude.
Sidang Terbuka Promosi Doktor, Agus Nurkholiq dihadiri kuluarga tercinta, kolega dan para sahabat yang setia mendampingi.
Dalam promosi sidang terbuka, Agus Nurkholiq menyampaikan bahwa, untuk mampu menyalurkan dan meningkatkan mutu serta kreatifitas dan inovasi, baik di internal maupun di eksternal kampus dosen harus mampu menyeimbangkan segala kompetensi baik yang menyangkut intelektualitas, sosial, dan spiritual.
Agus Nurkholiq menambahkan bahwa, dilapangan (saat penelitian di STAI Bhakti Persada Majalaya Bandung) Kolaborasi dosen dan mahasiswa selalu mengedepankan nilai-nilai kerjasama dan menjadi partner yang ideal . Adapun yang menjadi kegelisahan, yaitu dengan adanya digitalisasi  dan IT yang semakin maju , tetapi fungsi guru dan dosen, mendapatkan  pengakuan dari masyarakat Baduy (bersama STAI nurul Hidayah), Perguruan Tinggi Islam yang dibutuhkan masyarakat Baduy.  dan yang menjadi rekomendasi untuk dosen, yaitu kegiatan dosen yang belum terintegrasi dalam sistem informasi.
Saat pemberdayaan dosen tidak diperhatikan maka akan berpengaruh pada mutu pembelajaran, yang merupakan modal mendasar (hak mahasiswa). Dalam implikasinya, rendahnya mutu dosen (kualifikasi akademik, kompetensi dosen) akan berpengaruh kepada mutu pembelajaran mahasiswa. Adanya ketidaksesuaian antara kompetensi dosen dengan mata kuliah yang diampu. Mengakomodir hal tersebut, maka Agus Nurkholiq merekomendasikan; dosen tetap dan tidak tetap/ khusus (yang memiliki kualifikasi yg dibutuhkan dosen).Â
Selanjutnya disampaikan pula, melakukan penetapan mutu dengan analisis SWOT (lingkungan internal dan eksternaL). Dosen bukan hanya memiliki kompetensi, tapi harus memiliki kesadaran, bahwa dirinya adalah agent of change untuk melakukan perubahan kepada mahasiswa dan  masyarakat. Membangun  kepercayaan saat memiliki kualifikasi dan kompetensi, maka kampus harus mendorong dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bagaimana kampus menjadikan dosen terintegrasi dengan proses tersebut. Bangunlah komunikasi trasnparan (seluruh komponen). Sebagai bahan evaluasi: 5w2H (who,when,where,what, How, How much). Lakukan pula peningkatan baik standarisasi, dan jaga hal yang sudah dicapai jangan sampai turun tapi harus terus meningkat. Baik internal, eksternal, personal, dan institusional. Â
Kesinambungan secara komprehensif (akal, ahlak, IT, sdm) ahlak dan rasional harus seimbang, juga pendidikan dengan fitroh Allah. Dengan Revolusi industri teknologi  tidak akan bisa menggantikan peran manusia, tapi manusialah yang harus menggantikan/ sebagai pengendalinya. Kecerdasan kognitif, sosial dan spiritual. Potensi akal, jasmani, ruhiah, ihsan-ilmu merupakan hal yang harus terintegrasikan dan tidak boleh terpisahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H