Mohon tunggu...
Carni Trisnawati
Carni Trisnawati Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan, Speaker, Juru Kisah/ Pendongeng, MC

saya adalah praktisi pendidikan, merupakan lulusan program Pascasarjana S2 Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2024, dengan PRODI yang sama di STAI Bhakti Persada Majalaya Bandung. Lulusan SMAN 1 Cimalaka dan Paskibra-Satya (Angkatan XIV). Saya juga merupakan aktivis di lembaga/ organisasi Islam di Kota dan Kabupaten Bandung (FKDT Kota Bandung, LTN NU Kab. Bandung, PW DMI Prov. Jabar), dan tergabung dalam komunitas Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI)-Jawa Barat, juga Master of Ceremony

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sidang Terbuka Promosi Doktor (Dr. HM. Agus Nurkholiq MN, S.Ag., S.E., M.A)

11 Juli 2024   15:15 Diperbarui: 11 Juli 2024   18:04 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agus Nurkholiq bersama Tim Promotor dan Penguji (Dokpri)

Universitas Islam Nusantara Bandung Gelar Sidang Terbuka Promosi Doktor Agus Nurkholiq, pada Kamis 11 Juli 2024.  Bertempat di Aula Lantai 1 dan juga secara hybrid, dengan Tim Promotor (Prof. Dr. Hj. Ade Tutty R.Rosa,M.M.Pd., Prof. Dr. H. Hanafiah,M.M.Pd., Dr.Agus Mulyanto,M.Pd) dan tim penguji (Dr. Ida Tejawiani,M.M., dan prof.Dr.H. Sofyan Sauri, M.Pd.) acara di gelar dari pukul 10.00 s.d 12.00 WIB. Disertasi dengan judul Manajemen Pemberdayaan Dosen Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta, mendapatkan IPK 3,82 dengan yudisium Cumlaude.

Sidang Terbuka Promosi Doktor, Agus Nurkholiq dihadiri kuluarga tercinta, kolega dan para sahabat yang setia mendampingi.

Agus Nurkholiq didampingi Istri dan kedua Putera tercinta (Dokpri)
Agus Nurkholiq didampingi Istri dan kedua Putera tercinta (Dokpri)

Dalam promosi sidang terbuka, Agus Nurkholiq menyampaikan bahwa, untuk mampu menyalurkan dan meningkatkan mutu serta kreatifitas dan inovasi, baik di internal maupun di eksternal kampus dosen harus mampu menyeimbangkan segala kompetensi baik yang menyangkut intelektualitas, sosial, dan spiritual.

Agus Nurkholiq menambahkan bahwa, dilapangan (saat penelitian di STAI Bhakti Persada Majalaya Bandung) Kolaborasi dosen dan mahasiswa selalu mengedepankan nilai-nilai kerjasama dan menjadi partner yang ideal . Adapun yang menjadi kegelisahan, yaitu dengan adanya digitalisasi  dan IT yang semakin maju , tetapi fungsi guru dan dosen, mendapatkan  pengakuan dari masyarakat Baduy (bersama STAI nurul Hidayah), Perguruan Tinggi Islam yang dibutuhkan masyarakat Baduy.  dan yang menjadi rekomendasi untuk dosen, yaitu kegiatan dosen yang belum terintegrasi dalam sistem informasi.

Agus Nurkholiq Bersama Dosen-Alumni  STAI Bhakti Persada Majalaya Bandung dan STAI Nurul Hidayah Malingping Banten (Dokpri)
Agus Nurkholiq Bersama Dosen-Alumni  STAI Bhakti Persada Majalaya Bandung dan STAI Nurul Hidayah Malingping Banten (Dokpri)

Saat pemberdayaan dosen tidak diperhatikan maka akan berpengaruh pada mutu pembelajaran, yang merupakan modal mendasar (hak mahasiswa). Dalam implikasinya, rendahnya mutu dosen (kualifikasi akademik, kompetensi dosen) akan berpengaruh kepada mutu pembelajaran mahasiswa. Adanya ketidaksesuaian antara kompetensi dosen dengan mata kuliah yang diampu. Mengakomodir hal tersebut, maka Agus Nurkholiq merekomendasikan; dosen tetap dan tidak tetap/ khusus (yang memiliki kualifikasi yg dibutuhkan dosen). 

Selanjutnya disampaikan pula, melakukan penetapan mutu dengan analisis SWOT (lingkungan internal dan eksternaL). Dosen bukan hanya memiliki kompetensi, tapi harus memiliki kesadaran, bahwa dirinya adalah agent of change untuk melakukan perubahan kepada mahasiswa dan  masyarakat. Membangun  kepercayaan saat memiliki kualifikasi dan kompetensi, maka kampus harus mendorong dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bagaimana kampus menjadikan dosen terintegrasi dengan proses tersebut. Bangunlah komunikasi trasnparan (seluruh komponen). Sebagai bahan evaluasi: 5w2H (who,when,where,what, How, How much). Lakukan pula peningkatan baik standarisasi, dan jaga hal yang sudah dicapai jangan sampai turun tapi harus terus meningkat. Baik internal, eksternal, personal, dan institusional.  

Kesinambungan secara komprehensif (akal, ahlak, IT, sdm) ahlak dan rasional harus seimbang, juga pendidikan dengan fitroh Allah. Dengan Revolusi industri teknologi  tidak akan bisa menggantikan peran manusia, tapi manusialah yang harus menggantikan/ sebagai pengendalinya. Kecerdasan kognitif, sosial dan spiritual. Potensi akal, jasmani, ruhiah, ihsan-ilmu merupakan hal yang harus terintegrasikan dan tidak boleh terpisahkan.

Agus Nurkholiq bersama Ketua DMI Kab Bandung dan Pengurus DMI MWC Cileunyi (Dokpri)
Agus Nurkholiq bersama Ketua DMI Kab Bandung dan Pengurus DMI MWC Cileunyi (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun