Sebaliknya, wabah tersebut dijadikan sebagai rahmat bagi orang-orang yang senantiasa menyakini bahwa tidak ada yang terjadi di alam semesta ini melainkan atas pengaturan dari Dzat Yang Maha mengatur segalanya.
Segala hal yang ada dan terjadi di dunia ini sudah diatur dalam Al-Qur’an dan hadist, termasuk tata cara saat menghadapi wabah penyakit. Maka dari itu, kita harus Kembali mengikuti tuntunan Qur’an dan hadist serta menjalankan sunnah Rasul dalam menghadapi virus Covid-19, serta berikhtiar dengan meningkatkan kualitas ibadah dengan perilaku sabar, tawakkal, serta mengharapkan ridha-Nya semata, dan meyakini bahwa pandemi ini bukanlah azab melainkan cobaan yang Allah timpakan bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Namun, bukan karena kita meyakini itu adalah cobaan bagi siapa yang Allah kehendaki dan kita belum terinfeksi oleh virus, kita merasa bahwa kita adalah orang yang dilindungi Allah karena tidak tertimpa cobaan virus, kemudian kita lengah hingga lupa diri. Kita harus tetap muhasabah diri dan tidak boleh sombong, karena Allah maha kuasa atas segala sesuatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H