kerinduan yang amat sangat bagi setiap anggota keluarga untuk bertemu dalam satu atap keluarga. Seberat dan sesibuk apapun aktivitas anggota keluarga di luar rumah maka keluarga menjadi tempat kembalinya.
Kedua, keluarga menjadi madrasah dimana dalam setiap aktivitas kekeluargaan dijadikan sebagai aktivitas pembinaan, dan proses transfer of value. Setiap anggota keluarga harus mampu menjadi inspirasi atau qudwah hasanah bagi anggota keluarga yang lain. Dan orang tualah yang menajadi faktor penentu keberhasilan madrasah ini karena orang tualah sang pendidik.
Ketiga, keluarga menjadi markas perjuangan Islam. Hal ini sangat penting mengingat menikah bukan hanya sekedar mencari pendamping hidup, namun lebih untuk melanjutkan perjuangan Islam bersama dengan pasangannya. Keluarga lah yang menjadi batu bata dari bangunan Islam. Dan semua aktivitas dakwah tercermin dari aktivitas keluarga.
Untuk mencapai ketiga kriteria di atas maka dibutuhkan beberapa nilai yang harus dimiliki dalam sebuah keluarga, yaitu;
- Keimanan
- Cinta
- Tarbiyah
Dan inilah nilai-nilai minimal yang harus dimiliki oleh sebuah keluarga Islami, keluarga dakwah.
Berdasarkan pemaparan artikel diatas dapat di simpulkan bahwa dakwah adalah seruan atau ajakan kepada Islam, dakwah tersebut merupakan tugas bagi setiap muslim. Pendidikan bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Antara dakwah dengan pendidikan pada hakikatnya adalah sama, karena dakwah adalah bagian dari penidikan dan dakwah adalah salah satu metodenya. Adapun aspek pendidikan dalam dakwah Rasulullah, adalah pendidikan iman, ibadah, moral, dan sosila. Pendidikan iman terkait dengan percaya kepada alam ghaib, (Allah, malaikat, jin, dan lainnya), pendidikan ibadah meliputi shalat, puasa, zakat, infak, dan yang lainnya, semua ini bertujuan agar rohani seseorang tidak lupa untuk mendekatkan diri kepada Allah, aspek pendidikan
moral, berkaitan dengan akhlak kepada Allah dan manusia, akhlak adalah buah dari iman. Aspek pendidikan sosial terkait dengan bagaimana seseorang mempunyai rasa kepedulian kepada sesamanya, sosial tolong menolong.
Pendidikan dan dakwah memiliki hubungan fungsional yang amat erat, karena keduanya memiliki sasaran yang sama, yaitu manusia. Pendidikan dapat menolong umat manusia dari berbagai keterbelakangan. Sedangkan dakwah agama akan memberikan pandangan tentang dasar-dasar hidup yang baik, nilai-nilai luhur serta tujuan hidup manusia yakni beribadah. Pendidikan dan dakwah harus mengharmoniskan dan menyeimbangkan kehidupan manusia agar memiliki keseimbangan antara kehidupan beragama dan kehidupan keduniaan.
Pendidikan Islam senantiasa memberikan saham yang besar dalam membina dan mengembangkan peradaban Islam (Tsaqafah Islamiyah), dalam melahirkan muslim- muslim yang berkualitas, yang teruji iman, ilmu, dan amalnya. Tanpa pendidikan Islam yang maju, berbobot, dan berkualitas, rasanya sulit bagi umat Islam bertindak sebagai khaira ummah. Peningkatan mutu pendidikan juga akan mempermudah dakwah Islam.
Sumber Pustaka:
A. Toto Suryana AF, dkk, Pendidikan Agama Islam (untuk perguruan tinggi),