Mohon tunggu...
Carlos Nemesis
Carlos Nemesis Mohon Tunggu... Insinyur - live curious

Penggiat Tata Kota, tertarik dengan topik permukiman, transportasi dan juga topik kontemporer seperti perkembangan Industry 4.0 terhadap kota. Mahir dalam membuat artikel secara sistematis, padat, namun tetap menggugah. Jika ada yg berminat dibuatkan tulisan silahkan email ke : carlostondok@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

KRL Tetap Beroprasi, Kepala Daerah Bisa Apa?

20 April 2020   10:15 Diperbarui: 20 April 2020   18:14 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto di atas menunjukkan kondisi trotoar di salah satu stasiun teramai di Jakarta, yaitu stasiun Manggarai (foto saat sebelum Covid

Secara umum, tactical urbanism merupakan penyediaan intervensi ruang untuk merubah perilaku manusia dengan cara yang singkat dan berdampak sebelum perbaikan permanen dilakukan. Di luar negeri, tactical urbanism sudah lazim dilakukan di jalan-jalan besar, utamanya untuk memberikan ruang lebih banyak kepada pejalan kaki. Ambil contoh di Sao Paolo, Brazil, hanya dengan mengecat jalan dan penempatan pot bunga, pejalan kaki dapat menyebrang jalan dengan lebih aman:

sumber: https://globaldesigningcities.org/2018/01/26/people-participation-and-pop-ups/
sumber: https://globaldesigningcities.org/2018/01/26/people-participation-and-pop-ups/
Jika menurut anda mengecat jalan masih terlalu sulit untuk dilakukan, dengan peletakkan cone ataupun pagar pada ruang-ruang jalan tertentu pun juga telah membantu memberikan ruang lebih lebar dan aman kepada pejalan kaki:

sumber: https://hazlitt.net/feature/sidewalk-grows-hamilton
sumber: https://hazlitt.net/feature/sidewalk-grows-hamilton
sumber: burnabynow.com | Contoh pelebaran ruang berjalan kaki di Montreal, Canada
sumber: burnabynow.com | Contoh pelebaran ruang berjalan kaki di Montreal, Canada
Melihat potensi besar dari tactical urbanism, pemerintah kota di beberapa negara turut mengimplementasikan metode ini di saat krisis corona. Ambil contoh Pemerintah Kota Berlington, Amerika Serikat. Pemerintah setempat memberlakukan serangkaian insiatif bernama "Shared Street for Social Distancing" [5], diantaranya:

1. Menetapkan beberapa ruas jalan hanya boleh dilalui oleh lalu lintas lokal (kendaraan dari luar tidak boleh melintas)

2. Menetapkan jalan dengan status Shared Street (pengendaraa harus melaju dengan kecepatan yang sangat pelan)

3. Pelarangan parkir kendaraan di jalan untuk memperlebar ruang berjalan kaki dan bersepeda yang dilakukan dengan tactical urbanism

Inisiasi tersebut kemudian dituangkan ke dalam peta lokasional yang menunjukkan lokasi ruas-ruas jalan yang akan diberlakukan intervensi taktis:

sumber: https://www.burlingtonvt.gov/sites/default/files/Social%20Distancing%20Shared%20Streets%20-%20Downtown%204.9.20.pdf
sumber: https://www.burlingtonvt.gov/sites/default/files/Social%20Distancing%20Shared%20Streets%20-%20Downtown%204.9.20.pdf
KRL tetap beroperasi bukan berarti pemerintah daerah lepas tangan begitu saja, selain bantuan sosial kepada masyarakat terdampak, pemerintah daerah juga bisa melakukan intervensi fisik di lapangan. Tidak hanya TNI dan Polri, tetapi institusi pemerintah daerah seperti Dinas Perhubungan ataupun Dinas Bina Marga bisa turut ambil bagian dalam memastikan physical distancing ketika berjalan kaki.

Sumber:

[1] CNBC Indonesia (2020, 17 April). Resmi! Kemenhub Tolak Hentikan Operasional KRL Jabodetabek. Dikutip 19 April 2020 dari: https://www.cnbcindonesia.com/news/20200417192707-4-152805/resmi-kemenhub-tolak-hentikan-operasional-krl-jabodetabek

[2] CNBC Indonesia (2020, 8 April). Catat! Ini 8 Sektor yang Diizinkan Anies Beroperasi Saat PSBB. Dikutip 19 April 2020 dari: https://www.cnbcindonesia.com/news/20200408102241-4-150513/catat-ini-8-sektor-yang-diizinkan-anies-beroperasi-saat-psbb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun