Secara umum, tactical urbanism merupakan penyediaan intervensi ruang untuk merubah perilaku manusia dengan cara yang singkat dan berdampak sebelum perbaikan permanen dilakukan. Di luar negeri, tactical urbanism sudah lazim dilakukan di jalan-jalan besar, utamanya untuk memberikan ruang lebih banyak kepada pejalan kaki. Ambil contoh di Sao Paolo, Brazil, hanya dengan mengecat jalan dan penempatan pot bunga, pejalan kaki dapat menyebrang jalan dengan lebih aman:
1. Menetapkan beberapa ruas jalan hanya boleh dilalui oleh lalu lintas lokal (kendaraan dari luar tidak boleh melintas)
2. Menetapkan jalan dengan status Shared Street (pengendaraa harus melaju dengan kecepatan yang sangat pelan)
3. Pelarangan parkir kendaraan di jalan untuk memperlebar ruang berjalan kaki dan bersepeda yang dilakukan dengan tactical urbanism
Inisiasi tersebut kemudian dituangkan ke dalam peta lokasional yang menunjukkan lokasi ruas-ruas jalan yang akan diberlakukan intervensi taktis:
Sumber:
[1] CNBC Indonesia (2020, 17 April). Resmi! Kemenhub Tolak Hentikan Operasional KRL Jabodetabek. Dikutip 19 April 2020 dari: https://www.cnbcindonesia.com/news/20200417192707-4-152805/resmi-kemenhub-tolak-hentikan-operasional-krl-jabodetabek
[2] CNBC Indonesia (2020, 8 April). Catat! Ini 8 Sektor yang Diizinkan Anies Beroperasi Saat PSBB. Dikutip 19 April 2020 dari: https://www.cnbcindonesia.com/news/20200408102241-4-150513/catat-ini-8-sektor-yang-diizinkan-anies-beroperasi-saat-psbb