Sebagai seorang insan akademis bertajut mahasiswa, saya dan teman-teman saya memiliki kegelisahan terhadap Kampung Kota yang ada di Kota Bandung.
Saya dan teman-teman dari Himpunan Mahasiswa Planologi ITB berkesempatan untuk melakukan sebuah pengabdian masyarakat di Kampung Kota, di Kota Bandung, tepatnya di RW O7 Kampung Banceuy.
Kami melakukan pendekatan kepada masyarakat mulai dari bulan April 2017. Alasan pemilihan Kampung Kota Banceuy dilandaskan pada potensi kelembagaan yang ada, di kampung ini memiliki organisasi Karang Taruna yang aktif sehingga memudahkan mobilisasi massa. Pada Kampung Banceuy ini juga terdapat sebuah ruang publik yang cukup besar untuk menjadi tempat bersosialisasi masyarakat di dalamnya.
Kegiatan yang kami lakukan bermula dari pengajaran rutin kepada anak-anak PAUD dan SD terkait pelajaran sederhana, tidak hanya pengajaran terkait pendidikan kami juga mengajari kebudayaan dan permainan untuk dapat menghibur mereka (berusaha melepas stigma kebahagiaan masa kecil bisa didapat dari gadget). Kami juga melakukan beberapa sumbangan seperti sumbangan buku-buku tulis, mengadakan acara 17-an Agustus bersama, senam bareng bersama, segala hal yang dapat mendekatkan kami kepada masyarakat. Kami ingin agar mahasiswa jaman sekarang memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar, tidak hanya terbatas terhadap kepuasan pengetahuan yang didapatkan di dalam dinding-dinding bangku perkuliahan.
Sampai kepada akhirnya, kami bersama berkolaborasi mengadakan sebuah acara puncak yang dinamakan Festival Kampung Maroon. Festival = acara bersenang-senang bersama, Kampung = teman-teman kampung kota Banceuy menunjukkan potensi yang dimiliki, Maroon = warna jaket Himpunan kami, hhe.
Di dalam persiapan acara ini kami bersama-sama menyusun setiap susunan acara, persiapan logsitik, perizinan secara bersama-sama. Kami sudah melatih anak-anak PAUD untuk mementaskan kebolehannya seperti tampil menari untuk lagu "Aku Seorang Kapiten", fashion show menggunakan bahan-bahan daur ulang seperti koran yang diolah menjadi cantik, senam Maumere bersama ibu-ibu PKK. Teman-teman pemuda juga tidak kalah semangat untuk terlibat, Karang Taruna ikut menyemarakkan penampilannya dengan nge-band.
Kampung Kota
Dengan jalan terkotak-kotak
Berjalan melipir dengan gang sempit
Di tengah perekonomian penduduk yang terhimpit
Kalian ada sebagai guru sekaligus antitesis