Bluk!!!
Bola basket menghantam kepalanya dengan keras. Gyas tersungkur, kepalanya pening lalu mendadak semua berubah kuning, orange, lalu hitam.
"Ma'af!!" pekik Lingga. Langsung memburu Gyas sebelum mendarat di lantai.
Lingga memapah Gyas ke bangku kantin. "Ma'afin saya, Â Kamu baik-baik saja kan?"
Gyas meringis, mengigit bibir bawahnya, rasanya pening. Banyak burung berputar, bercicit di kepalanya.
"Saya ba....ba....baik-baik saja.." jawab Gyas terpatah-patah walau dalam hati nyumpahin.
"Syukurlah. Kamu duduk di sini saja dulu. Nanti aku antar. Kamu pulang kemana?" tawarkan Lingga untuk menebus dosa.
"Tidak usah, aku sudah baikkan. Sumpah" Gyas mengacungkan jari tengah dan telunjuknya dengan lemah. Semua orang terlihat menjadi dua. "Aku baik-baik saja."
"Nanti kalau kamu pingsan di jalan gimana?"
"Gak akan. Tenang saja..."
"Beneran nih? Gak mau diantar."