Mohon tunggu...
Yeni Kurniatin
Yeni Kurniatin Mohon Tunggu... Administrasi - if love is chemistry so i must be a science freaks

Ordinary creature made from flesh and blood with demon and angel inside. Contact: bioeti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Orion Giliran [02:10]

29 Agustus 2018   05:54 Diperbarui: 2 Juli 2023   18:33 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tumben nanya.

Pak Rusli geli membaca jawaban istrinya.

Memerlukan waktu 45 menit dari jalan Dago menuju rumah. Sedikit kepadatan di sekitar area pasar baru. Padahal sudah hampir magrib. Bis-bis yang mengangkut turis dari Malaysia masih berjejer. 

Mang Parkir masih sibuk mengatur lalu lintas pengendara motor yang keluar dari parkiran. Menghalangi angkot dan bis yang mau jalan. Turis sibuk menenteng plastik belanjaan. Rebutan masuk bis. Pak Rusli sibuk melirik-lirik brosur.

Setelah melewati jalanan tanpa banyak drama. Pak Rusli sampai juga ke rumahnya. Langsung memasukan mobil ke garasi dan masuk melalui pintu samping. Rumahnya terlihat sepi. Lampu depan belum menyala. Hari hampir magrib tapi langit masih terang.

"Anak-anak belum pulang?" Pak Rusli mencium rambut Bu Ilma yang sedang menatap kebun mawar dari jendela di dapur sambil menikmati teh panas.

Rasanya seperti baru kemarin. Ketika Teh Wit, Erin dan Gyas menantikan kedatangan Pak Rusli dan Bu Ilma. Tidak sabar menunggu mereka pulang kerja. Terkadang ada drama di pagi hari, Teh Wit yang manja tidak mau ditinggalkan bekerja. Dibujuk pun tidak mempan. 

Berkali-kali Bu Ilma harus bolos kerja demi memenuhi keinginan Teh Wit. Erin lebih mudah diajak kerja sama. Jika Erin sedang badmood, Bu Ilma atau Pak Rusli akan membujuknya. 

Setelah diberi pengertian, Erin biasanya akan mengizinkan orangtuanya bekerja. Tanpa banyak air mata. Tetapi sesungguhnya, Bu Ilma akan menangis diam-diam, mengingat Erin yang 'sholehah' dalam perjalanan pergi kerja. Kurang dari setahun Gyas lahir. Gyas tidak jauh berbeda dengan Erin.

Waktu berlalu, sekarang Bu Ilma serasa menuai 'dendam'. Giliran mereka menunggu kepulangan anak-anaknya. Berharap-harap mereka segera pulang sambil menatap bunga mawar dari dapur. Gyas janji pulang jam 4, sampai mau Magrib dia belum datang. Hanya pesan singkat dari HP Jimmi, pulangnya jadi setelah sholat Magrib.

"Belum. Gyas masih di GOR. Erin mengerjakan proyek dengan teman-temannya. Wiwit izin pulang malam." Jawab Bu Ilma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun