Mohon tunggu...
Yeni Kurniatin
Yeni Kurniatin Mohon Tunggu... Administrasi - if love is chemistry so i must be a science freaks

Ordinary creature made from flesh and blood with demon and angel inside. Contact: bioeti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyusuri Jejak Bandung Lautan Api di Alun-alun Bandung

31 Desember 2016   20:08 Diperbarui: 31 Desember 2016   20:22 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terlindungi (dokumentasi pribadi)

Perjalanan dilanjutkan menuju ke sebuah sekolah dasar yang letaknya di jalan Kautaman Istri - Ciguriang. Sekolah ini merupakan sekolah yang didirikan oleh R.A Dewi Sartika. Mengenai R.A Dewi Sartika saya membaca dari buku berbahasa Sunda karya Pak Aan Merdeka Permana dengan judul Kantun Jujuluk nu Arum. Dalam buku tersebut diceritakan perjuangan Juag Uwi (nama kecil R.A Dewi Sartika) untuk memajukan kaum perempuan. Masa di mana kaum perempuan yang ingin belajar membaca saja harus bertaruh dengan sejuta pendapat.

Akhirnya Ide R.A Dewi Sartika mendapat sambutan positif dari pemerintah Belanda, Sakola istri berganti nama menjadi Sakola Kautamaan Istri. Diambil dari nama perkumpulan bentukan Residen Priangan. Diabadikan juga sebagai nama jalan. Pada saat peristiwa BLA, sekolah ini digunakan sebagai dapur umum. 

Stilasi berikutnya berada di jalan simpang. Letaknya di dalam sebuah bengkel motor dan tempat penitipan motor. Sangat tersembunyi. Disini terletak Stilasi ke-4. Tempat bersejarah sebenarnya ada di nomor  7. Tetapi karena satu dan lain hal, penempatan Stilasi ke-4 terdapat di bangunan no. 10.  

Terlindungi (dokumentasi pribadi)
Terlindungi (dokumentasi pribadi)
Sebelum perjalanan menuju ke pemakaman para bupati, kami beristirahat di toko roti legendaris. Mencicipi varian roti yang never ending lezatnya. Saya mencoba roti krenten, pisang keju dan pisang coklat. Roti ini selain rasanya adalah memorinya. Bagi saya pribadi rasa roti ini mengingatkan rasa bahagia. Teringat ketika bapak saya pulang bekerja dan membawa oleh-oleh.

Kemasan Roti Sidodadi yang konsisten mengajak Ber-KB dan Tertib Buang Sampah (dokumentasi pribadi)
Kemasan Roti Sidodadi yang konsisten mengajak Ber-KB dan Tertib Buang Sampah (dokumentasi pribadi)
Perjalanan diakhiri dengan mengunjungi pemakaman para Bupati Bandung di Karang Anyar. Disana merupakan tempat peristirahatan terakhir para bupati Bandung dan Ibu R.A Dewi Sartika. Pemakaman tersebut dikelola oleh Yayasan dan para penjaga makam sangat kooperatif menjawab rasa penasaran kita.

Harapannya semoga di masa mendatang diadakan lagi perjalanan seperti ini. Banyak pelajaran penting yang saya dapatkan.  Meneladani perjuangan mereka dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.  Rasanya sangat disayangkan jika kita harus merusak, apalagi menodai perjuangan mereka itu dengan melakukan tindakan yang merugikan. 

Ketika tiba dipemakaman dan melihat nisan ibu R.A Dewi Sartika, terlintas dalam benak saya, “Apa yang sudah saya kerjakan untuk negeri ini?”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun